Rabu, 08 Juli 2015

TELITI MEMPERHATIKAN


TELITI MEMPERHATIKAN
Ibrani 2:1-4


Sidang jemaat yang kekasih dalam Tuhan
Anugerah Tuhan yang paling besar yang kita terima sebagai anak-anak Tuhan adalah mengalami kelahiran baru dan menerima keselamatanNya.
Keselamatan yang kita terima dari Allah bukan dibeli dengan emas ataupun perak. Bukan juga diperoleh melalui amal baik manusia. Tetapi keselamatan yang kita terima, adalah pemberian cuma-cuma dari Allah, yang dikaruniakanNya bagi setiap orang yang dikasihiNya. Artinya saudara tidak semua orang diberikan hak oleh Allah untuk menerima keselamatan. Nyatanya saudara, ada sebagian orang-orang yang ditentukan Allah untuk menerima keselamatan dan ada pula sebagian orang-orang yang ditentukan Allah untuk mengalami kebinasaan.
Tetapi saudara, bagi orang-orang yang ditentukan untuk selamat, Tuhan Yesus menjanjikan akan memelihara mereka. Demikianlah nats firman Tuhan dalam Yohanes 17:12 berkata Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorang pun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.
Sidang jemaat yang kekasih dalam Tuhan
Karena itu firman Tuhan kita hari ini mengingatkan satu hal yang penting bagi kita, supaya kita lebih teliti memperhatikan apa yang telah kita dengar. Pertanyaannya bagi kita, apa yang telah kita dengarkan? Yaitu kebenaran yang sejati bahwa keselamatan satu-satunya ialah di dalam Yesus Kristus, Tuhan kita. Tidak ada yang lain.
Saudara dalam Ibrani 1:1-2 memberikan kesaksian kepada kita bahwa: Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan AnakNya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta.
Dengan kata lain saudara, ayat ini ingin menjelaskan kepada kita bahwa Tuhan yang memberikan anugerah keselamatan di dalam Yesus Kristus adalah Tuhan pencipta alam semesta. Tuhan yang tahu seluk beluk dunia ini. Saudara, fakta ini penting untuk kita pahami, supaya kita dapat memahami dengan benar mengapa kita percaya kepada Yesus dan bukan allah yang lain. Sehingga kita tidak mudah diombang-ambingkan oleh berbagai macam rupa-rupa pengajaran.
Hari ini banyak orang Kristen lebih suka mengikuti arus dunia, mereka memiliki kehidupan yang tidak berbeda dari orang-orang dunia. Dan yang lebih menyedihkan adalah banyak orang mengaku diri Kristen tetapi kehidupannya mengabaikan jalan-jalan Tuhan.
Sebenarnya saudara, orang-orang yang demikian adalah orang-orang tidak mengerti artinya sebuah anugerah yang diberikan Allah kepada mereka. Sehingga mereka menganggap enteng keselamatan. Sebagian dari mereka merasa diri cukup ketika sudah menjadi orang percaya dan telah mengalami keselamatan di dalam Yesus Kristus. Sehingga mereka lupa akan tanggung jawab yang harus dipegangnya, yaitu memelihara iman sampai mati.
Nah orang-orang yang seperti ini saudara, biasanya dapat diidentifikasi dari kebiasaan hidupnya. Ketika disuruh beribadah, ya asal beribadah; mendengarkan firman, asal mendengar saja tanpa menyimak baik-baik. Sehingga ibadah yang dilakukannya bukan sebuah ibadah yang mempertemukan hati kita dengan Allah. Bukan sebagai pusat penyembahan kepada Allah, sehingga kita mengalami hadirat Tuhan sungguh-sungguh hadir dalam ibadah kita. Mengapa saudara? Karena ibadah yang dijalaninya hanya sebuah rutinitas dan formalitas belaka. Padahal saudara, kalau kita mengerti baik-baik fungsi dari ibadah Ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup sekarang maupun hidup yang akan datang” (1 Timotius 4:8).
Saudara,
Ada satu jenis ikan yang mempunyai keunikan, karena selain dapat berkembang biak di air tawar (daerah pegunungan), ia juga dapat hidup di air asin (laut) setelah dewasa.  Ikan itu adalah ikan salmon.
Ketika tiba waktunya untuk bertelur dan berkembang biak, ikan jenis ini akan melawan arus air untuk kembali ke habitat asalnya yaitu air tawar di daerah pegunungan, meski harus bersusah payah bahkan berusaha untuk melompat apabila airnya menurun.  Tidak jarang sebelum sampai ke habitat asalnya, mereka dimakan oleh binatang lain yaitu beruang.
Saudara, untuk bisa menetaskan telur-telurnya ini, ikan salmon dapat menempuh jarak ratusan kilometer. Terkadang untuk mencapai daerah pegunungan sekujur tubuhnya harus terluka. Dan barulah setelah tiba di habitat asalnya, ikan salmon itu bertelur dan kemudian mati.
Sama dengan kekristenan kita saudara, Allah mau kita dapat memperjuangkan iman selama kita masih hidup. Allah tidak menginginkan kita berpuas diri atas keselamatan yang telah kita terima tanpa berbuat apa-apa. Terlebih lagi kita terbawa arus dunia yang menyesatkan.
Kalau kita tidak membekali iman dengan baik, sebetulnya banyak pengajaran-pengajaran palsu yang berkembang diluar sana yang bisa menyesatkan diri kita. Karena itu Allah mau supaya kita lebih teliti memperhatikan apa yang telah kita dengar.Tujuannya jelas saudara, yaitu “supaya kita jangan hanyut dibawa arus.”
Sidang jemaat yang kekasih,
Kata “teliti” atau “memperhatikan” dalam ayat ini menggunakan kata "prosecho" yang berarti memegang/ menjaga hati dan pikiran”. Dengan kata lain, sebagai pengikut Kristus yang hidup di jaman akhir ini, Allah mau agar kita sungguh-sungguh menjaga hati dan pikiran sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan, supaya kita tidak mudah terpengaruh oleh rupa-rupa pengajaran.
Saudara,
Ini penting untuk kita pahami, sebab Allah menginginkan kekristenan kita tidak menjadi asal-asalan. Asal percaya Yesus, asal ke gereja, asal bertumbuh dan akhirnya asal masuk surga. Saudara, bukan ini yang Tuhan mau kita lakukan!
Yang Tuhan mau kita lakukan adalah kita dapat mengenal Yesus yang kita sembah semakin lama semakin menjadi serupa denganNya. Sebab demikianlah firman Tuhan berkata dalam Filipi 3:10 “Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,”
Karenanya saudara, mengapa nabi-nabi Allah di masa PL terus-menerus mengingatkan pentingnya keselamatan di dalam Tuhan. Mengapa rasul-rasul di masa PB terus-menerus mengingatkan pentingnya keselamatan di dalam Yesus Kristus. Bahkan hingga kini pun setiap hamba-hamba Tuhan tidak henti-hentinya berkotbah menyuarakan keselamatan di dalam kristus sebagai satu-satunya jalan? Mengapa saudara? Jawabannya adalah supaya kita tahu yang benar dan tidak menyia-nyiakan keselamatan di dalam kristus.
Saudara, perhatikan apa yang dituliskan dalam surat Yudas 1:3 yang mengatakan: “Saudara-saudaraku yang kekasih, sementara aku bersungguh-sungguh berusaha menulis kepada kamu tentang keselamatan kita bersama, aku merasa terdorong untuk menulis ini kepada kamu dan menasihati kamu, supaya kamu tetap berjuang untuk mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus.”
Perhatikan penekanan penulis dalam kalimat ini. Dikatakan “Aku merasa terdorong untuk menulis ini kepada kamu dan menasihati kamu.” Ada satu greget yang sangat penting yang dirasakan penulis untuk segera menuliskan dan berharap penerima surat segera tahu apa pesan terpenting dari isi suratnya, yaitu supaya berjuang untuk mempertahankan iman.
Kenyataannya tidak mudah saudara berjuang mempertahankan iman. Terlebih di tengah-tengah dunia zaman sekarang ini. Kehidupan kita yang dikenal minoritas, seringkali menyulitkan kita untuk bertindak benar sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan.
Rasanya sangat sulit menjadi orang yang jujur ditengah-tengah korupsi yang sedang merajalela. Rasanya sangat sulit untuk berharap pada kekristenan ditengah-tengah ekonomi yang semakin berat, padahal diluar sana, begitu mudahnya orang-orang mendapatkan jatah sembako dengan modal asal pindah iman.
Saudara, nyatanya hidup memang tidak mudah. Orang-orang percaya pun tidak pernah lepas dari yang namanya pergumulan, tantangan dan cobaan hidup. Tetapi Allah tidak mau kita menyerah dengan keadaan itu. Jikalau kita bandingkan dengan kemuliaan yang dijanjikan Tuhan, semua yang kita hadapi tidak ada apa-apanya.
Karena itu ingatlah nasihat Paulus dalam 2 Korintus 6:1 yang berkata: ”Sebagai teman-teman sekerja, kami menasihatkan kamu, supaya kamu jangan membuat menjadi sia-sia kasih karunia Allah, yang telah kamu terima.”
Apa maksudnya saudara? Hal ini sama dengan apa yang dinyatakan Ibrani 2:3, yaitu bahwa keselamatan besar dan sempurna di dalam Yesus Kristus itu tidak boleh kita sia-siakan. Bahwa besarnya arus godaan yang kita hadapi tidak boleh membuat kita ragu dan goyah sehingga terhanyut dibawa arus.
Karena itu saudara, yang harus kita lakukan adalah, kita tetap berpegang pada firman yang telah kita dengar sambil kita memperhatikan dengan teliti apa yang firman katakan tentang Yesus Kristus. Sebab hanya Yesus Kristuslah yang dapat menjamin keselamatan kita. Diluar itu, hanyalah keselamatan semu yang sifatnya sementara.
Dengan demikian bapak/ ibu yang kekasih dalam Tuhan.
Jangan pernah kecewa dengan kehidupan yang tidak sesuai dengan harapan kita. Jangan kita menjadi putus asa dengan kondisi yang tidak sejalan dengan impian kita. Sebab kekristenan bukanlah masalah apa yang kita mau jalankan. Sebaliknya kekristenan adalah apa yang Tuhan inginkan kita jalani.
Dalam hal ini saudara,
Jangan bangga dengan keselamatan dan pertobatan yang terjadi di masa lampau. Tetapi bertanyalah bagaimana kondisi saat ini? Jangan pula merasa masih kuat, sehat, kaya raya hingga merasa belum memerlukan keselamatan, menunggu nanti kalau sudah loyo, sudah tidak dapat berbuat apa-apa lagi baru berharap terima keselamatan! Siapa dapat menentukan nasib hidupnya? Bagus kalau Tuhan masih kasih kesempatan untuk terima, bagaimana jika ternyata Tuhan menentukan mereka untuk binasa, yang ada hanyalah penyesalan seumur-umur saudara.
Karena itu bapak/ ibu yang kekasih dalam Tuhan,
Keselamatan yang dijanjikan Tuhan bagi kita adalah anugerah yang terbesar yang harus kita pegang seumur hidup kita. Jangan pernah kita menyia-nyiakan keselamatan yang telah dikaryakan oleh Yesus Kristus dalam kehidupan kita. Sebaliknya marilah kita berusaha mengisi keselamatan itu dengan kesetiaan bersekutu, berdoa, memuji Tuhan dan mendengar serta meneliti dan memperhatikan firman Tuhan yang telah kita dengar. Sebab dengan berbuat demikian, dapat dipastikan kita akan dipelihara Tuhan sepanjang umur hidup kita, sampai kita bertemu muka dengan muka sambil kita mempertanggung jawabkan seluruh kehidupan kita dihadapanNya. Kiranya Tuhan memberkati. Amin.

0 komentar:

Posting Komentar