Minggu, 01 Januari 2017

PERAN KRISTUS SEBAGAI RAJA

PERAN KRISTUS SEBAGAI RAJA
Yesaya 9:5-6; Matius 1:20-23


Sidang jemaat yang kekasih di dalam Tuhan,
Mengakui Yesus Kristus sebagai Raja tentunya bukanlah sebuah hal yang mudah untuk diterima dalam hidup dan pikiran setiap manusia. Mengapa? Karena Yesus menampilkan diri bukan sebagai sosok raja yang ideal, sebagaimana yang diidam-idamkan manusia pada zamanya. Ia tidak bisa menaklukkan kaisar Romawi sebagaimana yang diharapkan para pengikut-nya. Dia tidak seperti Titus Domitianus yang menguasai Kekaisaran Romawi selama 15 tahun atau seperti adolf Hitler yang menjadi ketua partai Nazi telah mengakibatkan kematian sekitar 50 juta orang selama Perang Dunia II, termasuk 6 juta kaum Yahudi. Sebaliknya saudara, Yesus tampil dengan teramat sederhana. Kehidupan-Nya jauh dari hitungan sebagai seorang penguasa.
Lagi pula, pengakuan-Nya sebagai Raja tidak secara terang-terangan disampaikan Yesus kepada murid-murid-Nya. Pernyataan-Nya muncul saat ia berada di ruang interogasi, ketika Ia digelandang oleh serdadu Romawi yang berkolusi dengan petinggi Yahudi. Saat itu Ia dituduh telah bertindak makar terhadap otoritas kekaisaran Romawi (Yohanes 18:33-37). Tetapi justru di tempat inilah dengan gamlang Tuhan Yesus berkata: “Engkau mengatakan bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran, Setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku” (Yohanes 18:37).
Saudara, rupanya konsep raja dalam pemahaman Pilatus, yang mewakili manusia pada umumnya sangat berbeda dari apa yang Yesus perankan. Bukan hanya berbeda melainkan bertolak belakang. Sangat paradox. Konsep raja yang ada dalam benak Pilatus adalah seorang penakluk. Sedangkan Yesus mengatakan bahwa diri-Nya adalah raja yang memberi kesaksian tentang kebenaran. Inilah bagian yang sangat hakiki dari misi Yesus di dalam dunia, yaitu memberikan kesaksian tentang kebenaran serta mengarahkan orang kepada-Nya.
Kesaksian itu dilakukannya melalui segala aspek kehidupannya. Raja yang rela menderita, yang mengajarkan bagaimana melayani, memperlakukan orang lain lebih utama. Dia adalah raja yang meneladankan pengampunan. Hidup-Nya menggambarkan cinta kasih Bapa yang sejati. Kerajaan-Nya adalah kerajaan kebenaran dan Dia benar-benar layak dinobatkan sebagai Raja seluruh ciptaan Allah. Yesus berperan sebagai Raja rohani yang memerintah kerajaan-Nya dan mengatur atas gereja dan umat-Nya. Yesus mengatur segalanya agar umat-Nya mendapatkan keselamatan dan mendapat tempat di mata Tuhan. Karena itu Yesus adalah Raja yang menaklukkan hati manusia.
Sekarang yang menjadi pertanyaan bagi kita adalah bagaimana Yesus menjalankan fungsinya sebagai raja bagi kita?
Dalam Yesaya 9:5-6 telah dijelaskan bagaimana nubuatan tentang akan datangnya Mesias dinyatakan. Pengharapan Mesianis di Israel ini merupakan lanjutan dan sekaligus klimaks dari berita “Imanuel” yang dijelaskan dalam pasal 7:14. Pada bagian ini dikatakan: “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya.
Apa maksud dari kalimat ini?
Ayat ini ingin menjelaskan kepada kita bahwa pesan ini mengandung sebuah kepastian. Bahwa datangnya Mesias secara sempurna akan segera digenapi. Dan melalui kelahiran Yesus Kristus di kota Betlehem menjadi sebuah bukti bahwa Juruselamat itu telah lahir (Lukas 2:11). Saudara, coba perhatikan, Kristus yang dilahirkan dan diberikan untuk kita merupakan dasar yang kuat bagi segala pengharapan kita, dan sumber dari segala sukacita kita, dimasa-masa yang teramat menyedihkan dan menakutkan.
Ia tidak hanya akan memakai lencana pemerintahan itu di atas bahu-Nya, tetapi juga akan menanggung bebannya. Bapa akan menyerahkan tanggung jawab itu kepada-Nya, sehingga Ia akan memiliki hak yang tidak dapat disangkal untuk memerintah. Dan Ia akan menjalankannya, sehingga tidak ada keraguan lagi bahwa Ia akan memerintah dengan baik, sebab Ia akan memberikan bahu-Nya untuk itu, dan tidak akan mengeluh karena beban yang terlalu banyak.
Penyataan Allah di dalam Alkitab ini begitu jelas tentang siapakah Yesus Kristus. Ia lahir bukan tanpa nubuatan yang jelas. Siapakah manusia di dunia ini yang lahirnya telah dinubuatkan ratusan tahun sebelumnya, selain daripada Yesus Kristus. Yang kelahirannya setidaknya menggenapi lebih dari 8 nubuatan: Bahwa Ia Dilahirkan dari seorang perawan (Yesaya 7:14 digenapi dalam Matius 1:18, 24-25; Lukas 1:26-35), Dilahirkan dari keturunan Abraham (Kejadian 12;2-3 digenapi dalam Matius 1:1; Galatia 3:16), Dilahirkan dari Suku Yehuda (Kejadian 49:10; Mikha 5:1 digenapi dalam Lukas 3:23, 33; Matius 1:2),  Dari garis keturunan Isai (Yesaya 11:1, 10 digenapi dalam Lukas 3:23, 32; Matius 1:2, 5-6), Dilahirkan di Betlehem (Mikha 5:1 digenapi dalam Matius 2:1; Yohanes 7:42), Diberi persembahan (Mazmur 72:10; Yesaya 60:6 digenapi dalam Matius 2:1, 11), Dia disebut Tuhan (Mazmur 110:1; Yeremia 23:6 digenapi dalam Lukas 2:11), Ia dinamakan Imanuel (Yesaya 7:14 digenapi dalam Lukas 7:16), Dia adalah raja (Mazmur 2:6; Yeremia 23:5 digenapi dalam Matius 21:5).
Namun demikian saudara, dalam keadaanya sebagai manusia, kelahiran Yesus tidak ditandai oleh bunyi sangkakala sebagaimana lazimnya dilakukan di setiap istana sang Kaisar, Tetapi kelahiran-Nya adalah kelahiran yang paling agung yang tercatat di dalam sejarah umat manusia.
Bahkan Herodes, sang raja, yang kepadanya telah disampaikan berita kelahiran raja baru, Ia tidak mau bersusah-susah pergi untuk melihat keajaiban tersebut yang hanya berjarak sekitar lima mil saja. Begitu juga dengan kaum Farisi, tidak juga dengan para juru tulis, tidak juga dengan kaum Saduki, tidak juga dengan para pemuka agama dari bangsa itu. Inilah bukti dari kesederhanaan-Nya.
Kesederhanaan-Nya berlanjut ketika Ia harus bekerja diperbengkelan tukang kayu, dimana tiap-tiap hari Ia menghabiskan waktunya membantu Yusuf ayah-Nya, karena itulah mereka menyebut-Nya sebagai anak tukang kayu.
Kemudian di dalam sisi kemanusiaan-Nya kita melihat, bagaimana Ia diperkenalkan dengan ujian rasa lapar, godaan di taman Getsemani hingga menjalani penderitaan yang begitu rupa hingga di bukit Kalvari di mana mereka memakukan-Nya ke kayu itu dan kemudian Dia wafat.
Saudara, Yesus yang telah dijanjikan Tuhan kepada kita memiliki kemampuan yang melakukan banyak kebaikan bagi kita. Sebab Ia dikaruniakan dengan kehormatan dan kekuasaan tertinggi sehingga kita yang menerimanya, tidak bisa tidak bersukacita. Inilah kabar gembira bagi kita.
Seluruh kejelasan ini bertujuan agar kita dapat dengan yakin percaya bahwa Ialah Mesias yang dijanjikan Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita. Dia diberikan dengan cuma-cuma, untuk menjadi segala sesuatu bagi kita, seperti yang dituntut oleh keadaan kita yang sudah jatuh. Begitu besarnya kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia memberikan Anak-Nya yang tunggal, bukan untuk para malaikat yang telah berdosa, melainkan untuk kita, umat manusia yang sudah jatuh.
Berbicara tentang tujuan kelahiran-Nya adalah agar kita yang hidup di dalam kegelapan dosa menerima terang keselamatan. Allah menjanjikan Mesias yang akan membawa pengharapan bagi umat-Nya. Kedatangan-Nya membuka babak baru dalam hidup umat-Nya. Manusia yang dikuasai kegelapan dosa, kini melihat terang yang besar yang mengenyahkan kegelapan. Kedatangan-Nya mengubah kedukaan yang mencekam menjadi sukacita besar. Ia membuat manusia lepas dari belenggu dosa dan memberikan damai sejahtera yang mampu mengeyahkan perang dan perseteruan.
Melalui Yesaya 9:5 ini setidaknya ada empat nama yang sangat penting yang menandakan Yesus Kristus sebagai Raja, dikatakan: …dan namanya disebutkan orang: Penasehat Ajaib, Allah Yang Perkasa, Bapa Yang Kekal, Raja Damai.”
Sidang jemaat yang kekasih dalam Tuhan,
Pertama, Ia disebut dengan Penasihat Ajaib, sudah sewajarnya Ia disebut ajaib, karena Ia adalah Allah sekaligus manusia. Kasih-Nya yang ajaib dan membuat takjub paa malaikat dan orang-orang kudus yang sudah dimuliakan. Mesias sendiri akan menjadi keajaiban adikodrati dimana Ia dipenuhi Roh hikmat ilahi yang melebihi segala kebijaksanaan dunia atau manusia, karena Roh Tuhan ada pada-Nya (Band. Yesaya 11:2). Dalam rencana-rencana-Nya dan nasihat-nasihat-Nya yang tiada taranya di antara manusia, Dia mengajar dengan penuh kuasa. Dia adalah hikmat itu sendiri yang diutus oleh Allah Bapa untuk melaksanakan tugas keselamatan Allah. Hanya di dalam Kristus kita bisa memperoleh bijaksana. Sekarang Bijaksana itu datang melalui bayi yang lemah lembut.
Kedua, Ia disebut Allah yang Perkasa, Di dalam Mesias, seluruh kepenuhan ke-Allahan akan berdiam secara jasmaniah. Aspek pribadinya ini tidak dapat dipisahkan dari gambaran yang mendahuluinya. Jadi ada korelasi antara hikmat, keperkasaan dan kuasa. Dia menghadap tugas yang sangat berat dan besar untuk keselamatan manusia. Karena itu tepatlah jika Yesus disebut pahlawan Ilahi (Keluaran 15:3).
Ia disebut sebagai Bapa yang Kekal, Ia bukan hanya datang untuk memperkenalkan Bapa sorgawi, tetapi Ia sendiri adalah Allah, satu dengan Bapa, yang berasal dari kekal sampai kekal. Dia adalah pencipta kehidupan dan kebahagiaan kekal bagi mereka, akan bertindak terhadap umat-Nya secara kekal bagaikan seorang Bapa yang penuh belas kasihan. Karena itu saudara pemerintahan-Nya bukan berdasarkan pada kekerasan dan pedang, tetapi berdasarkan kasih seorang Bapa terhadap anak-anak-Nya (Band. Yesaya 22:21), maka Dia akan memerintah dan memelihara bangsa itu dengan kasih setia-Nya yang kekal. Dia adalah pribadi kedua dari Allah tritunggal. Dia adalah Bapa yang kekal, sumber kekekalan yang mampu memberi hidup kekal kepada manusia.
Dan yang terakhir Ia disebut sebagai Raja Damai. Kata “damai” dalam bahasa Ibrani adalah “syalom”, yang memiliki arti yang luas dan mencakup seluruh bidang atau aspek kehidupan. Ini berarti keadaan hidup yang penuh damai sejahtera, yang utuh dan serasi (harmonis) dan lengkap. Ini merupakan klimaks yang ideal di bawah pemerintahan Raja Syalom, baik secara nasional maupun internasional. Bahwa Raja Damai akan membawa damai dengan Allah, seluruh umat yang percaya kepada-Nya melalui pembebasan dari dosa dan kematian.
Selanjutnya dikatakan bahwa Raja Damai itu memerintah di atas tahta Daud. Hal ini berarti bahwa Ia adalah Raja yang sah dan legal, yang diharapkan dan diciptakan. Berbeda dengan Ahas, Raja itu akan memerintah dengan hikmat ihali dalam kebenaran dan keadilan”, sesuai dengan hukum-hukum Allah. Allah sendiri telah bekerja untuk mewujudkan semua ini: Tuhan semesta alam, yang memiliki segala kuasa ditangan-Nya dan semua makhluk siap sedia melayani-Nya, akan melakukan hal ini, akan menjaga tahta Daud sampai Raja Damai ini diam di dalamnya. Yesus datang sebagai Raja yang memperbaharui kerajaan Daud – bukan sebagai raja di dunia ini, namun sebagai Raja di setiap hati umat manusia dan juga menjadi raja di dalam Kerajaan Sorga.
Besar kekuasaanya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas tahta Daud dan di dalam kerajaan-Nya, karena Ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan Tuhan semesta alam akan melakukan hal ini.
Dengan demikian, Natal bukanlah perayaan ulang tahun Yesus Kristus, melainkan sebuah bukti sejarah tentang kedatangan Yesus ke dunia yang memberikan pengharapan kepada manusia yang berdosa. Perhatikanlah, mereka yang diselamatkan Yesus diselamatkan dari dosa mereka, dari kesalahan karena dosa melalui karya kematian-Nya, dari kuasa dosa melalui Roh kasih karunia-Nya. Dengan menyelamatkan mereka dari dosa, Ia menyelamatkan mereka dari murka dan kutuk, serta dari semua kesengsaraan di dunia ini maupun di alam baka. Kristus datang untuk menyelamatkan umat-Nya bukan di dalam dosa mereka, melainkan dari dosa mereka, untuk membayar lunas bagi mereka, suatu kebebasan bukan untuk berbuat dosa, melainkan kebebasan dari dosa, untuk membebaskan mereka dari segala kejahatan (Titus 2:14).
Dengan demikian, Ia menebus mereka dari antara manusia (wahyu 14:4) bagi diri-Nya, yang terpisah dari orang-orang berdosa. Keselamatan umat adalah anugerah Allah semata-mata. Keselamatan membalikkan situasi gelap yang meliputi umat Tuhan, menjadi terang besar. Keselamatan ang dikerjakan-Nya mempertemukan Allah dan manusia. Inilah yang telah dirancang-Nya untuk membawa Allah menyertai kita, yang merupakan sukacita besar bagi kita dan untuk membawa kita agar berada bersama Allah, yang merupakan kewajiban besar kita. Inilah berita Natal yang sesungguhnya, yaitu karya Allah di tengah-tengah hidup manusia, bagi dunia. Karena itu jika Yesus sudah lahir 2000 tahun yang lalu merupakan fakta sejarah yang menyatakan kebenaran Allah, mengapa kita masih ragu dengan keselamatan yang ditawarkan-Nya?
Peran Yesus yang berikutnya adalah Ia datang untuk memerintah dan untuk berkuasa atas segala sesuatu. Allah menyatakan diri dan sifat-Nya dengan cara yang berbeda dari semua agama lain, Ia telah menyatakan bahwa kuasa terbesar adalah menjadi manusia. Yang Mahakuasa telah menyatakan diri di dalam diri seorang bayi yang seolah-olah tidak mempunyai kuasa apapun.
Alkitab menyatakan bahwa Yesus tenang selama 12 tahun. Alkitab menjelaskan bahwa kalimat pertama yang keluar dari mulut Yesus, adalah kalimat yang terindah dan teragung dari seorang anak, “Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?” (Lukas 2:49). Setelah itu Dia tenang kembali selama 18 tahun. Pada usia 30 tahun Dia keluar menyatakan kuasa Allah melalui penyembuhan, pembangkitan orang mati, penyataan mujizat yang tidak pernah dilakukan pendiri agama-agama lain, karena Dia adalah Allah yang Mahakuasa. Demikian pula hal ini dinyatakan kembali oleh-Nya saat Ia akan naik ke sorga, Ia berkata kepada para murid-Nya, "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi" (Matitus 28:18).
Bagi Kristus yang telah bangkit dari antara orang mati dan menetapkan baptisan dan memberi kuasa kepadanya, sesudah menundukkan semua malaikat, pemerintah dan penguasa dengan kenaikan-Nya, yang sekarang duduk di sebelah kanan Allah. Sebagai pengantara Kristus juga memiliki kuasa atas musuh-Nya. dan Ia tidak akan berhenti sampai ia telah meletakkan semua musuh-nya di bawah kaki-Nya.
Pada akhirnya, ketika Kristus telah menundukkan gereja-Nya dan semua musuh-Nya, Ia akan memper-sembahkan kedudukan sebagai Raja, jabatan rajawi, kepada Bapa. Dan karya-Nya sebagai pengantara pun selesai. Karya yang diperintahkan Bapa untuk Ia lakukan akan telah digenapi. Allah sendiri kemudian akan menjadi Raja selama-lamanya.
Tidak ada kuasa dunia yang bisa berada selama-lamanya, Tidak ada kerajaan yang berdiri selama-lamanya. Hanya kerajaan Kristus dan kuasa-Nya yang selama-lamanya. Orang Kristen harus mengetahui bahwa ia mempunyai Allah yang kerajaan dan kuasa-Nya untuk selama-lamanya. Pengertian yang demikian membuat orang Kristen bisa berdiri tegak. Maka ketika orang Israel merasa bahwa mereka bisa menegakkan seorang raja, menggeser dari teokrasi kepada demokrasi, mereka salah. Karena itu Allah kembali menegakkan rencana-Nya dengan mendirikan kerajaan Kristus. Kerajaan yang didirikan oleh Kristus sendiri. Oleh sebab itu barangsiapa yang percaya kepada-Nya akan diselamatkan. Barangsiapa menyebut Dia Tuhan, akan diselamatkan. Ia adalah Tuhan, karena Ia adalah Allah.
Yesus Kristus adalah Allah. Mungkinkah seorang bayi disebut Allah dan berkuasa seperti Allah? Meskipun manusia tidak dapat mengerti, tetapi inilah kebenarannya. Allah menyatakan diri melalui cara yang sama sekali berbeda dari pemikiran manusia, Manusia menginginkan Juruselamat yang memiliki kuasa militer, kuasa politik yang besar. Tetapi Juruselamat itu datang melalui bayi yang lemah lembut.
Fakta telah membuktikan kepada kita bahwa Yesus Kristus menerima penyembahan dari manusia, Yesus Kristus tidak berdosa, Yesus Kristus hidup penuh dengan mujizat-mujizat, dan Yesus Kristus mati di kayu salih sebagai tanda kasih-Nya, dan bangkit dari kematian membuktikan bahwa Yesus Kristus adalah benar-benar Allah yang menjelma menjadi manusia.
Allah adalah Allah yang tertinggi, yang mencipta, yang memelihara dan menguasai. Ia juga adalah Allah yang menguasai dan memberi penghakiman. Allah dengan Kerajaan-Nya menegakkan kerajaan rohani di dalam dunia ini dengan Kristus sebagai Raja di atas segala raja. Kedatangan-Nya yang kedua kali merupakan pengharapan semua orang yang percaya di dalam Tuhan yang berkuasa di atas segala sesuatu dan setia kepada janji-janji dan nubuatan-nubuatan dalam Firman-Nya.
Ketika kita menerima Tuhan Yesus sebagai juru selamat kita, maka kita menjadi satu tubuh dengan Kristus, artinya, kita memiliki Penasihat yang luar biasa, kita juga punya Raja Damai, di mana kita memiliki kedamaian dalam hidup kita. Kita punya Bapa yang baik.
Keseluruhan hidup kita adalah persembahan hidup bagi Allah. Terlebih lagi, dengan meneladani Allah yang memerintah dengan adil, kita juga sudah selayaknya mengerjakan tanggung jawab kita dengan sungguh-sungguh di hadapan Tuhan.
Saudara, kita juga harus menyadari bahwa pemilihan Allah bagi setiap kita merupakan suatu anugerah/ kasih karunia dan Allah berkehendak supaya kita menyerahkan diri kita walaupun akan banyak tantangan yang akan kita hadapi di depan, namun dalam anugerah-Nya Ia selalu berjanji akan menyertai kita sampai kepada akhir zaman. Kiranya kebenaran firman Tuhan ini, memberikan kepada kita kekuatan untuk bergantung sepenuhnya kepada Raja alam semesta yang kita kenal di dalam Tuhan kita Yesus Kristus. 
Sehingga di setiap langkah hidup kita, kita dapat melihat rahmat Tuhan yang besar yang memelihara dan mencukupi. Selamat Natal, Tuhan Yesus memberkati. Amin.

1 komentar: