PERAN KRISTUS SEBAGAI RAJA
Yesaya 9:5-6; Matius 1:20-23
Sidang
jemaat yang kekasih di dalam Tuhan,
Mengakui
Yesus Kristus sebagai Raja tentunya bukanlah sebuah hal yang mudah untuk diterima
dalam hidup dan pikiran setiap manusia. Mengapa? Karena Yesus menampilkan diri
bukan sebagai sosok raja yang ideal, sebagaimana yang diidam-idamkan manusia
pada zamanya. Ia tidak bisa menaklukkan kaisar Romawi sebagaimana yang
diharapkan para pengikut-nya. Dia tidak seperti Titus Domitianus yang menguasai
Kekaisaran Romawi selama 15 tahun atau seperti adolf Hitler yang menjadi ketua
partai Nazi telah mengakibatkan kematian sekitar 50 juta orang selama Perang
Dunia II, termasuk 6 juta kaum Yahudi. Sebaliknya saudara, Yesus tampil dengan teramat
sederhana. Kehidupan-Nya jauh dari hitungan sebagai seorang penguasa.
Lagi
pula, pengakuan-Nya sebagai Raja tidak secara terang-terangan disampaikan Yesus
kepada murid-murid-Nya. Pernyataan-Nya muncul saat ia berada di ruang
interogasi, ketika Ia digelandang oleh serdadu Romawi yang berkolusi dengan
petinggi Yahudi. Saat itu Ia dituduh telah bertindak makar terhadap otoritas
kekaisaran Romawi (Yohanes 18:33-37). Tetapi justru di tempat inilah dengan
gamlang Tuhan Yesus berkata: “Engkau mengatakan bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku
lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi
kesaksian tentang kebenaran, Setiap orang yang berasal dari kebenaran
mendengarkan suara-Ku” (Yohanes 18:37).
Saudara,
rupanya konsep raja dalam pemahaman Pilatus, yang mewakili manusia pada umumnya
sangat berbeda dari apa yang Yesus perankan. Bukan hanya berbeda melainkan
bertolak belakang. Sangat paradox. Konsep raja yang ada dalam benak Pilatus
adalah seorang penakluk. Sedangkan Yesus mengatakan bahwa diri-Nya adalah raja
yang memberi kesaksian tentang kebenaran. Inilah bagian yang sangat hakiki dari
misi Yesus di dalam dunia, yaitu memberikan kesaksian tentang kebenaran serta
mengarahkan orang kepada-Nya.
Kesaksian
itu dilakukannya melalui segala aspek kehidupannya. Raja yang rela menderita,
yang mengajarkan bagaimana melayani, memperlakukan orang lain lebih utama. Dia
adalah raja yang meneladankan pengampunan. Hidup-Nya menggambarkan cinta kasih
Bapa yang sejati. Kerajaan-Nya adalah kerajaan kebenaran dan Dia benar-benar
layak dinobatkan sebagai Raja seluruh ciptaan Allah. Yesus berperan sebagai
Raja rohani yang memerintah kerajaan-Nya dan mengatur atas gereja dan umat-Nya.
Yesus mengatur segalanya agar umat-Nya mendapatkan keselamatan dan mendapat
tempat di mata Tuhan. Karena itu Yesus adalah Raja yang menaklukkan hati
manusia.
Sekarang yang menjadi
pertanyaan bagi kita adalah bagaimana Yesus menjalankan fungsinya sebagai raja
bagi kita?
Dalam
Yesaya 9:5-6 telah dijelaskan bagaimana nubuatan tentang akan datangnya Mesias
dinyatakan. Pengharapan Mesianis di Israel ini merupakan lanjutan dan sekaligus
klimaks dari berita “Imanuel” yang dijelaskan dalam pasal 7:14. Pada
bagian ini dikatakan: “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera
telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya.”
Apa
maksud dari kalimat ini?
Ayat
ini ingin menjelaskan kepada kita bahwa pesan ini mengandung sebuah kepastian. Bahwa
datangnya Mesias secara sempurna akan segera digenapi. Dan melalui kelahiran
Yesus Kristus di kota Betlehem menjadi sebuah bukti bahwa Juruselamat itu telah
lahir (Lukas 2:11). Saudara, coba perhatikan, Kristus yang dilahirkan dan
diberikan untuk kita merupakan dasar yang kuat bagi segala pengharapan kita,
dan sumber dari segala sukacita kita, dimasa-masa yang teramat menyedihkan dan
menakutkan.
Ia
tidak hanya akan memakai lencana pemerintahan itu di atas bahu-Nya, tetapi juga
akan menanggung bebannya. Bapa akan menyerahkan tanggung jawab itu kepada-Nya,
sehingga Ia akan memiliki hak yang tidak dapat disangkal untuk memerintah. Dan
Ia akan menjalankannya, sehingga tidak ada keraguan lagi bahwa Ia akan
memerintah dengan baik, sebab Ia akan memberikan bahu-Nya untuk itu, dan tidak
akan mengeluh karena beban yang terlalu banyak.
Penyataan
Allah di dalam Alkitab ini begitu jelas tentang siapakah Yesus Kristus. Ia
lahir bukan tanpa nubuatan yang jelas. Siapakah manusia di dunia ini yang
lahirnya telah dinubuatkan ratusan tahun sebelumnya, selain daripada Yesus
Kristus. Yang kelahirannya setidaknya menggenapi lebih dari 8 nubuatan: Bahwa Ia Dilahirkan dari
seorang perawan (Yesaya 7:14 digenapi dalam Matius 1:18, 24-25;
Lukas 1:26-35), Dilahirkan
dari keturunan Abraham (Kejadian
12;2-3 digenapi dalam Matius 1:1; Galatia 3:16), Dilahirkan dari Suku Yehuda (Kejadian 49:10; Mikha 5:1 digenapi dalam Lukas
3:23, 33; Matius 1:2), Dari garis
keturunan Isai (Yesaya 11:1, 10
digenapi dalam Lukas 3:23, 32; Matius 1:2, 5-6), Dilahirkan di Betlehem (Mikha 5:1 digenapi dalam Matius 2:1; Yohanes
7:42), Diberi
persembahan (Mazmur 72:10; Yesaya
60:6 digenapi dalam Matius 2:1, 11), Dia disebut Tuhan (Mazmur
110:1; Yeremia 23:6 digenapi dalam Lukas 2:11), Ia dinamakan Imanuel (Yesaya 7:14 digenapi dalam Lukas 7:16), Dia adalah raja (Mazmur 2:6; Yeremia 23:5 digenapi dalam Matius
21:5).
Namun
demikian saudara, dalam keadaanya sebagai manusia, kelahiran Yesus tidak
ditandai oleh bunyi sangkakala sebagaimana lazimnya dilakukan di setiap istana
sang Kaisar, Tetapi kelahiran-Nya adalah kelahiran yang paling agung yang
tercatat di dalam sejarah umat manusia.
Bahkan
Herodes, sang raja, yang kepadanya telah disampaikan berita kelahiran raja baru,
Ia tidak mau bersusah-susah pergi untuk melihat keajaiban tersebut yang hanya
berjarak sekitar lima mil saja. Begitu juga dengan kaum Farisi, tidak juga
dengan para juru tulis, tidak juga dengan kaum Saduki, tidak juga dengan para
pemuka agama dari bangsa itu. Inilah bukti dari kesederhanaan-Nya.
Kesederhanaan-Nya
berlanjut ketika Ia harus bekerja diperbengkelan tukang kayu, dimana tiap-tiap
hari Ia menghabiskan waktunya membantu Yusuf ayah-Nya, karena itulah mereka
menyebut-Nya sebagai anak tukang kayu.
Kemudian
di dalam sisi kemanusiaan-Nya kita melihat, bagaimana Ia diperkenalkan dengan ujian
rasa lapar, godaan di taman Getsemani hingga menjalani penderitaan yang begitu
rupa hingga di bukit Kalvari di mana mereka memakukan-Nya ke kayu itu dan
kemudian Dia wafat.
Saudara,
Yesus yang telah dijanjikan Tuhan kepada kita memiliki kemampuan yang melakukan
banyak kebaikan bagi kita. Sebab Ia dikaruniakan dengan kehormatan dan
kekuasaan tertinggi sehingga kita yang menerimanya, tidak bisa tidak
bersukacita. Inilah kabar gembira bagi kita.
Seluruh
kejelasan ini bertujuan agar kita dapat dengan yakin percaya bahwa Ialah Mesias
yang dijanjikan Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara
kita. Dia diberikan dengan cuma-cuma, untuk menjadi segala sesuatu bagi kita,
seperti yang dituntut oleh keadaan kita yang sudah jatuh. Begitu besarnya kasih
Allah akan dunia ini, sehingga Ia memberikan Anak-Nya yang tunggal, bukan untuk
para malaikat yang telah berdosa, melainkan untuk kita, umat manusia yang sudah
jatuh.
Berbicara
tentang tujuan kelahiran-Nya adalah agar kita yang hidup di dalam kegelapan dosa
menerima terang keselamatan. Allah menjanjikan Mesias yang akan membawa
pengharapan bagi umat-Nya. Kedatangan-Nya membuka babak baru dalam hidup
umat-Nya. Manusia yang dikuasai kegelapan dosa, kini melihat terang yang besar
yang mengenyahkan kegelapan. Kedatangan-Nya mengubah kedukaan yang mencekam
menjadi sukacita besar. Ia membuat manusia lepas dari belenggu dosa dan
memberikan damai sejahtera yang mampu mengeyahkan perang dan perseteruan.
Melalui
Yesaya 9:5 ini setidaknya ada empat nama yang sangat penting yang menandakan Yesus
Kristus sebagai Raja, dikatakan: “…dan namanya
disebutkan orang: Penasehat Ajaib, Allah Yang Perkasa, Bapa Yang Kekal, Raja
Damai.”
Sidang
jemaat yang kekasih dalam Tuhan,
Pertama, Ia disebut
dengan Penasihat
Ajaib, sudah sewajarnya Ia disebut ajaib, karena Ia adalah Allah
sekaligus manusia. Kasih-Nya yang ajaib dan membuat takjub paa malaikat dan
orang-orang kudus yang sudah dimuliakan. Mesias sendiri akan menjadi keajaiban
adikodrati dimana Ia dipenuhi Roh hikmat ilahi yang melebihi segala
kebijaksanaan dunia atau manusia, karena Roh Tuhan ada pada-Nya (Band. Yesaya
11:2). Dalam rencana-rencana-Nya dan nasihat-nasihat-Nya yang tiada taranya di
antara manusia, Dia mengajar dengan penuh kuasa. Dia adalah hikmat itu sendiri
yang diutus oleh Allah Bapa untuk melaksanakan tugas keselamatan Allah. Hanya
di dalam Kristus kita bisa memperoleh bijaksana. Sekarang Bijaksana itu datang
melalui bayi yang lemah lembut.
Kedua, Ia disebut Allah yang
Perkasa, Di dalam Mesias, seluruh kepenuhan ke-Allahan akan berdiam
secara jasmaniah. Aspek pribadinya ini tidak dapat dipisahkan dari gambaran
yang mendahuluinya. Jadi ada korelasi antara hikmat, keperkasaan dan kuasa. Dia
menghadap tugas yang sangat berat dan besar untuk keselamatan manusia. Karena
itu tepatlah jika Yesus disebut pahlawan Ilahi (Keluaran 15:3).
Ia
disebut sebagai Bapa
yang Kekal, Ia bukan hanya datang untuk memperkenalkan Bapa sorgawi,
tetapi Ia sendiri adalah Allah, satu dengan Bapa, yang berasal dari kekal
sampai kekal. Dia adalah pencipta kehidupan dan kebahagiaan kekal bagi mereka,
akan bertindak terhadap umat-Nya secara kekal bagaikan seorang Bapa yang penuh
belas kasihan. Karena itu saudara pemerintahan-Nya bukan berdasarkan pada
kekerasan dan pedang, tetapi berdasarkan kasih seorang Bapa terhadap
anak-anak-Nya (Band. Yesaya 22:21), maka Dia akan memerintah dan memelihara
bangsa itu dengan kasih setia-Nya yang kekal. Dia adalah pribadi kedua dari
Allah tritunggal. Dia adalah Bapa yang kekal, sumber kekekalan yang mampu
memberi hidup kekal kepada manusia.
Dan
yang terakhir Ia disebut sebagai Raja Damai. Kata “damai” dalam bahasa Ibrani
adalah “syalom”,
yang memiliki arti yang luas dan mencakup seluruh bidang atau aspek kehidupan.
Ini berarti keadaan hidup yang penuh damai sejahtera, yang utuh dan serasi
(harmonis) dan lengkap. Ini merupakan klimaks yang ideal di bawah pemerintahan
Raja Syalom, baik secara nasional maupun internasional. Bahwa Raja Damai akan
membawa damai dengan Allah, seluruh umat yang percaya kepada-Nya melalui
pembebasan dari dosa dan kematian.
Selanjutnya
dikatakan bahwa Raja Damai itu memerintah di atas tahta Daud. Hal ini berarti
bahwa Ia adalah Raja yang sah dan legal, yang diharapkan dan diciptakan. Berbeda
dengan Ahas, Raja itu akan memerintah dengan hikmat ihali dalam kebenaran dan
keadilan”, sesuai dengan hukum-hukum Allah. Allah sendiri telah bekerja untuk
mewujudkan semua ini: Tuhan semesta alam, yang memiliki segala kuasa
ditangan-Nya dan semua makhluk siap sedia melayani-Nya, akan melakukan hal ini,
akan menjaga tahta Daud sampai Raja Damai ini diam di dalamnya. Yesus datang
sebagai Raja yang memperbaharui kerajaan Daud – bukan sebagai raja di dunia
ini, namun sebagai Raja di setiap hati umat manusia dan juga menjadi raja di
dalam Kerajaan Sorga.
Besar
kekuasaanya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas tahta Daud dan
di dalam kerajaan-Nya, karena Ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan
dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan Tuhan semesta
alam akan melakukan hal ini.
Dengan
demikian, Natal bukanlah perayaan ulang tahun Yesus Kristus, melainkan sebuah
bukti sejarah tentang kedatangan Yesus ke dunia yang memberikan pengharapan
kepada manusia yang berdosa. Perhatikanlah, mereka yang diselamatkan Yesus
diselamatkan dari dosa mereka, dari kesalahan karena dosa melalui karya
kematian-Nya, dari kuasa dosa melalui Roh kasih karunia-Nya. Dengan
menyelamatkan mereka dari dosa, Ia menyelamatkan mereka dari murka dan kutuk,
serta dari semua kesengsaraan di dunia ini maupun di alam baka. Kristus datang
untuk menyelamatkan umat-Nya bukan di dalam dosa mereka, melainkan dari dosa
mereka, untuk membayar lunas bagi mereka, suatu kebebasan bukan untuk berbuat
dosa, melainkan kebebasan dari dosa, untuk membebaskan mereka dari segala
kejahatan (Titus 2:14).
Dengan
demikian, Ia menebus mereka dari antara manusia (wahyu 14:4) bagi diri-Nya,
yang terpisah dari orang-orang berdosa. Keselamatan umat adalah anugerah Allah
semata-mata. Keselamatan membalikkan situasi gelap yang meliputi umat Tuhan,
menjadi terang besar. Keselamatan ang dikerjakan-Nya mempertemukan Allah dan
manusia. Inilah yang telah dirancang-Nya untuk membawa Allah menyertai kita,
yang merupakan sukacita besar bagi kita dan untuk membawa kita agar berada
bersama Allah, yang merupakan kewajiban besar kita. Inilah berita Natal yang
sesungguhnya, yaitu karya Allah di tengah-tengah hidup manusia, bagi dunia. Karena
itu jika Yesus sudah lahir 2000 tahun yang lalu merupakan fakta sejarah yang
menyatakan kebenaran Allah, mengapa kita masih ragu dengan keselamatan yang
ditawarkan-Nya?
Peran
Yesus yang berikutnya adalah Ia datang untuk memerintah dan untuk berkuasa atas
segala sesuatu. Allah menyatakan diri dan sifat-Nya dengan cara yang berbeda
dari semua agama lain, Ia telah menyatakan bahwa kuasa terbesar adalah menjadi
manusia. Yang Mahakuasa telah menyatakan diri di dalam diri seorang bayi yang
seolah-olah tidak mempunyai kuasa apapun.
Alkitab
menyatakan bahwa Yesus tenang selama 12 tahun. Alkitab menjelaskan bahwa
kalimat pertama yang keluar dari mulut Yesus, adalah kalimat yang terindah dan
teragung dari seorang anak, “Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah
Bapa-Ku?” (Lukas 2:49). Setelah
itu Dia tenang kembali selama 18 tahun. Pada usia 30 tahun Dia keluar
menyatakan kuasa Allah melalui penyembuhan, pembangkitan orang mati, penyataan
mujizat yang tidak pernah dilakukan pendiri agama-agama lain, karena Dia adalah
Allah yang Mahakuasa. Demikian pula hal ini dinyatakan kembali oleh-Nya saat Ia
akan naik ke sorga, Ia berkata kepada para murid-Nya, "Kepada-Ku telah
diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi" (Matitus 28:18).
Bagi
Kristus yang telah bangkit dari antara orang mati dan menetapkan baptisan dan
memberi kuasa kepadanya, sesudah menundukkan semua malaikat, pemerintah dan
penguasa dengan kenaikan-Nya, yang sekarang duduk di sebelah kanan Allah.
Sebagai pengantara Kristus juga memiliki kuasa atas musuh-Nya. dan Ia tidak
akan berhenti sampai ia telah meletakkan semua musuh-nya di bawah kaki-Nya.
Pada
akhirnya, ketika Kristus telah menundukkan gereja-Nya dan semua musuh-Nya, Ia
akan memper-sembahkan kedudukan sebagai Raja, jabatan rajawi, kepada Bapa. Dan
karya-Nya sebagai pengantara pun selesai. Karya yang diperintahkan Bapa untuk
Ia lakukan akan telah digenapi. Allah sendiri kemudian akan menjadi Raja
selama-lamanya.
Tidak
ada kuasa dunia yang bisa berada selama-lamanya, Tidak ada kerajaan yang
berdiri selama-lamanya. Hanya kerajaan Kristus dan kuasa-Nya yang
selama-lamanya. Orang Kristen harus mengetahui bahwa ia mempunyai Allah yang
kerajaan dan kuasa-Nya untuk selama-lamanya. Pengertian yang demikian membuat
orang Kristen bisa berdiri tegak. Maka ketika orang Israel merasa bahwa mereka
bisa menegakkan seorang raja, menggeser dari teokrasi kepada demokrasi, mereka
salah. Karena itu Allah kembali menegakkan rencana-Nya dengan mendirikan
kerajaan Kristus. Kerajaan yang didirikan oleh Kristus sendiri. Oleh sebab itu
barangsiapa yang percaya kepada-Nya akan diselamatkan. Barangsiapa menyebut Dia
Tuhan, akan diselamatkan. Ia adalah Tuhan, karena Ia adalah Allah.
Yesus
Kristus adalah Allah. Mungkinkah seorang bayi disebut Allah dan berkuasa
seperti Allah? Meskipun manusia tidak dapat mengerti, tetapi inilah
kebenarannya. Allah menyatakan diri melalui cara yang sama sekali berbeda dari
pemikiran manusia, Manusia menginginkan Juruselamat yang memiliki kuasa
militer, kuasa politik yang besar. Tetapi Juruselamat itu datang melalui bayi
yang lemah lembut.
Fakta
telah membuktikan kepada kita bahwa Yesus Kristus menerima penyembahan dari
manusia, Yesus Kristus tidak berdosa, Yesus Kristus hidup penuh dengan
mujizat-mujizat, dan Yesus Kristus mati di kayu salih sebagai tanda kasih-Nya,
dan bangkit dari kematian membuktikan bahwa Yesus Kristus adalah benar-benar
Allah yang menjelma menjadi manusia.
Allah
adalah Allah yang tertinggi, yang mencipta, yang memelihara dan menguasai. Ia
juga adalah Allah yang menguasai dan memberi penghakiman. Allah dengan
Kerajaan-Nya menegakkan kerajaan rohani di dalam dunia ini dengan Kristus
sebagai Raja di atas segala raja. Kedatangan-Nya yang kedua kali merupakan
pengharapan semua orang yang percaya di dalam Tuhan yang berkuasa di atas
segala sesuatu dan setia kepada janji-janji dan nubuatan-nubuatan dalam
Firman-Nya.
Ketika
kita menerima Tuhan Yesus sebagai juru selamat kita, maka kita menjadi satu
tubuh dengan Kristus, artinya, kita memiliki Penasihat yang luar biasa, kita
juga punya Raja Damai, di mana kita memiliki kedamaian dalam hidup kita. Kita
punya Bapa yang baik.
Keseluruhan
hidup kita adalah persembahan hidup bagi Allah. Terlebih lagi, dengan
meneladani Allah yang memerintah dengan adil, kita juga sudah selayaknya
mengerjakan tanggung jawab kita dengan sungguh-sungguh di hadapan Tuhan.
Saudara,
kita juga harus menyadari bahwa pemilihan Allah bagi setiap kita merupakan
suatu anugerah/ kasih karunia dan Allah berkehendak supaya kita menyerahkan diri
kita walaupun akan banyak tantangan yang akan kita hadapi di depan, namun dalam
anugerah-Nya Ia selalu berjanji akan menyertai kita sampai kepada akhir zaman.
Kiranya kebenaran firman Tuhan ini, memberikan kepada kita kekuatan untuk
bergantung sepenuhnya kepada Raja alam semesta yang kita kenal di dalam Tuhan
kita Yesus Kristus.
Sehingga
di setiap langkah hidup kita, kita dapat melihat rahmat Tuhan yang besar yang
memelihara dan mencukupi. Selamat Natal, Tuhan Yesus memberkati. Amin.
Thank ya bosku sudah diberikan info yang menarik ini dan kunjungi juga website kamiya bos ku^^
BalasHapusobat diabetes
obat diabetes de nature
obat diabetes herbal
obat diabetes alami
obat diabetes di apotik
obat diabetes basah
obat diabetes kering