MENERAPKAN IMAN DALAM PELAYANAN
Lukas 8:1-3
Ibu-ibu yang kekasih dalam Tuhan,
Melayani bagi kaum perempuan di zaman ini tentulah bukanlah sesuatu yang
tabu untuk dilakukan. Tetapi jika kita melihat ke belakang bagaimana Alkitab
memberikan kesaksian tentang pelayanan seorang perempuan, hanya sedikit informasi
yang kita dapatkan.
Terlebih lagi dalam
budaya patriakal yang dianut orang Yahudi, dimana
peran seorang laki-laki lebih diutamakan, kita menemukan sangat jarang nama wanita
yang disebutkan dalam Alkitab. Jadi saudara, jika ada wanita yang sampai disebutkan
dalam Alkitab, itu berarti bahwa wanita tersebut adalah
wanita yang spesial. Dan pastinya ada maksud khusus mengapa wanita
yang khusus ini dicatat dalam Alkitab.
Kaum ibu yang kekasih,
Dalam Lukas 8:1-3 yang kita baca ini dijelaskan bahwa “tidak lama sesudah itu...” (ayat 1). Ungkapan, ini memberikan kepada kita
satu informasi bahwa peristiwa-peristiwa selanjutnya yang
dibicarakan dalam ayat 2-3 berhubungan erat dengan ayat-ayat
sebelumnya. Dan ayat sebelum perikop ini dituliskan adalah
ayat-ayat yang mengisahkan tentang seorang wanita yang membasuh kaki Tuhan Yesus dengan
air matanya. Pertanyaan bagi kita mungkinkah bahwa ia adalah
salah seorang dari kelompok tersebut yang menyertai Tuhan kita? Kita akan lihat jawabannya nanti.
Yang jelas saudara, semenjak pelayanan Tuhan Yesus itu, Ia mengajak
murid-muridNya untuk berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan
Injil Kerajaan Allah (ayat 1). Saudara inilah komitmen Tuhan Yesus
terhadap pelayanan yang dipercayakan kepadaNya. Hal ini nampak dari Lukas 4:43 yang mengatakan: “Tetapi Ia berkata kepada mereka: “Juga di
kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah
Aku di utus.”
Komitmen yang tinggi ini didorong oleh satu kerinduan bahwa setiap orang
yang percaya akan namaNya, percaya akan kuasaNya, percaya akan diriNya akan
diselamatkan. Inilah kasih yang tulus yang berusaha menjangkau banyak orang
dengan memberitakan Injil Kerajaan Allah.
Saudara kita
bisa melihat bahwa dalam perjalanan pelayananNya, Tuhan Yesus mengajak kedua
belas murid-muridNya untuk berkeliling dari kota ke kota dan desa ke desa
dalam pelayananNya, mereka juga disertai oleh beberapa orang wanita yang pernah
mengalami mukjizat kesembuhan.
Dalam hal ini menjadi pelajaran berharga bagi kita bahwa yang mendasar dari
setiap pelayanan adalah mendapatkan pengajaran akan firman Tuhan. Sebab iman
timbul dari penerimaan akan firman Tuhan dalam hati yang memahami. Yang kedua
adalah iman itu harus mengalami pertumbuhan yang signifikan dengan menyerahkan
hidup bagi Tuhan.
Jadi saudara dalam hal ini, Tuhan Yesus tidak melayani seorang diri, melainkan
Ia melayani
dalam sebuah tim. Secara jelas bahwa Tuhan Yesus memilih dua belas orang
murid untuk menjadi anggota tim yang tetap. Dan Dia juga mengizinkan para
wanita kaya untuk menyokong dana bagi pelayanan-Nya (8:2-3).
Dengan kata lain saudara, Tuhan Yesus tidak merasa malu untuk hidup dari
keranjang orang lain, sementara Ia menyediakan makanan rohani untuk jiwa-jiwa
dari semua orang. Sebab sumber berkat yang sesungguhnya
adalah Dia sendiri.
Lagi pula hal ini lumrah bagi guru Yahudi untuk
menerima pemberian dari orang-orang yang berterima kasih, dan
perempuan-perempuan ini tentunya telah memperoleh banyak berkat dari pelayanan
Tuhan Yesus. Para pemimpin gereja Perjanjian Baru juga disokong dengan
pemberian dari teman-temannya (2 Timotius 1:16-18) dan dari gereja (Filipi
4:15-17), yang walaupun demikian, Paulus sendiri memiliki pertimbangan khusus
untuk menyokong dirinya sendiri dengan pekerjaannya (2 Tesalonika 3:6-10).
Saudara, para wanita yang melayani Tuhan Yesus ini pastinya tidak
hanya mendukung Tuhan Yesus tetapi mereka mendukung seluruh tim pelayanan yang ada. Jadi tidak ada alasan bagi kita untuk membenarkan diri bahwa
kita hanya mau mendukung pelayanan hamba Tuhan secara pribadi sementara hamba
Tuhan itu ada dalam sebuah tim. Yang benar adalah ketika kita ingin mendukung
sebuah pelayanan dukunglah untuk sebuah tim.
Yang berikutnya saudara,
Ketika kita membaca kitab Lukas, rasa-rasanya Lukas adalah seorang pria yang
memberikan perhatian yang lebih besar pada wanita dalam catatannya daripada
penulis-penulis Perjanjian Baru lainnya. Demikian pula dengan
Tuhan Yesus. Sepanjang
kehidupan dan pelayanan Tuhan Yesus, Ia
pun mengasihi
dan menjunjung tinggil para wanita. Karenanya saudara, jika Tuhan
Yesus mengijinkan para
wanita terlibat dalam pelayanan, hal ini disebabkan karena Ia
melihat komitmen dan kesetiaan
mereka kepada Tuhan. Karenanya Tuhan
Yesus memberi
nilai pada pelayanan-pelayanan mereka sebagai suatu kemitraan dalam mengabarkan Injil.
Ibu-ibu yang kekasih dalam Tuhan,
Bukan tanpa alasan jika Tuhan Yesus tidak memakai kaum wanita dalam pelayanan
dengan cara-cara yang sama yang Ia gunakan terhadap pria. Ia tidak memilih 6
pria dan 6 wanita sebagai rasul-rasul; tetapi Ia hanya
memilih 12
pria. Ia tidak mengutus 35 pria dan 35 wanita
dari kota ke kota untuk mendahului pelayanannya (Lukas
10:1.); tetapi Ia
mengutus 70
pria. Dengan kata lain saudara, dalam konteks itu Tuhan Yesus tidak mengutus kaum
wanita untuk berkhotbah kepada orang-orang. Tuhan
Yesus tidak
memakai kaum wanita dalam pelayanan-pelayanan yang menyebabkan mereka mengajar
atau memiliki otoritas di atas kaum pria. Sebaliknya, Tuhan
Yesus menerima pelayanan wanita sesuai dengan kemampuan mereka melayani. Tuhan
menghargai kaum wanita untuk melayani secara praktis dalam kehidupan mereka.
Dan praktek bahwa Tuhan kita didukung oleh para wanita memberikan pemahaman kepada kita bahwa dukungan
secara material terhadap pekerjaan Tuhan juga merupakan hal yang penting untuk
diperhatikan.
Ibu-ibu yang kekasih dalam Tuhan,
Jangan pernah merasa minder kalau ibu-ibu tidak memiliki kecakapan untuk
mengajar. Ibu-ibu masih dapat melayani Tuhan dengan cara yang berbeda yang
tentunya memiliki nilai yang sama di mata Tuhan.
Yang jelas saudara, para
wanita ini adalah orang-orang yang telah diselamatkan, dan tampaknya mereka
juga diberkati dengan kekayaan. Tapi lihatlah bahwa mereka tidak menjadi lupa
diri dengan kekayaan mereka, mereka bukan termasuk kategori kacang
yang lupa kulit. Mereka melayani bersama-sama dengan Tuhan
Yesus, dan
mempergunakan kekayaan mereka untuk melayani dan memberkati sesama.
Jadi saya
yakin betul bahwa mereka sadar bahwa sumber
berkat yang sesungguhnya adalah dari Tuhan, dan ketika mereka tidak
segan-segan mempergunakan
harta kekayaan mereka untuk memberkati orang lain, karena
mereka sadar betul, Tuhan telah
memberkati mereka agar dapat menjadi berkat bagi sesamanya.
Ibu-ibu siapa yang dipakai Tuhan dalam kisah ini?
Maria Magdalena
Maria Magdalena adalah seorang perempuan dari desa Magdala, yang darinya pernah disembuhkan dari
tujuh roh jahat/ setan (Band. Markus 16:9).
Namun ada yang menafsirkan bahwa Maria Magdalena ini dulunya adalah seorang pelacur. Ada juga yang menganggap bahwa Maria
Magdalena adalah perempuan berdosa yang mengurapi Yesus dalam Lukas 7:36-50. Memang saudara,
perikop yang kita baca ini, didahului oleh kisah Maria Magdalena yang mengurapi
Tuhan Yesus (Lukas 7:36-50). Tetapi tidak ada
bukti yang kuat yang mendasarkan bahwa Maria yang dimaksudkan dalam ayat ini
sama dengan perempuan
yang diceritakan dalam Lukas 7:36-50.
Yang jelas
adalah Maria Magdalena memiliki latar belakang kehidupan yang kelam dan
menakutkan sebelum bertemu dengan Tuhan Yesus. Sebab Maria
Magdalena adalah seorang perempuan yang pernah dilepaskan oleh Yesus dari tujuh
setan (ay 2 band.
Markus
16:9). Ia
dengan setia mengikut Tuhan Yesus,
sampai pada penyaliban (Yohanes
19:25) dan kebangkitan Kristus (Yohanes
20:1-18).
Saudara
mungkin kita tidak
pernah mengalami hal dibebaskan
dari 7 setan seperti Maria Magdalena, tetapi kalau saudara betul-betul adalah
orang kristen yang sejati, maka kebenarannya
bahwa saudara sudah dibebaskan dari api neraka yang seharusnya kita terima.
Itu justru membuktikan kepada
kita bahwa sebenarnya kehidupan kita jauh lebih mengerikan daripada kehidupan
Maria Magdalena. Kalau Maria Magdalena mampu menyatakan kesetiaannya dalam
melayani Tuhan, bukankah juga seharusnya mempunyai kesetiaan seperti
Maria?
Yohana
Perempuan yang kedua bernama Yohana. Ia adalah istri Khuza, bendahara Raja Herodes. Sebagai seorang istri pengurus dari rumah tangga Herodes, pastinya Yohana memiliki kedudukan yang lebih
terhormat daripada wanita-wanita pada umumnya.
Kita tidak pernah mendapatkan informasi mengenai
pertobatan, yang jelas sekarang ia bersama Maria Magdalena turut dalam pelayanan
Tuhan Yesus. Dan nama Yohana muncul sekali lagi dalam Lukas 24:10, yaitu setelah kebangkitan Yesus.
Susana & Perempuan lainnya.
Yang terakhir disebutkan nama Susana dan perempuan lain. Sekali
lagi kita tidak mengetahui latar belakang mereka. Tetapi bukan berarti Tuhan
tidak menghargai kehidupan mereka. Peran mereka sama berharganya dimata Tuhan.
Buktinya para wanita yang berbeda latar belakangnya ini bisa
bersatu dalam mengikut Yesus. Para
wanita ini
melayani rombongan Yesus dengan kekayaan mereka. Di dalam ayat 3, dituliskan
mengenai keterlibatan mereka disana, yaitu: "Perempuan-perempuan ini
melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka." (Lukas 8:3).
Pertanyaannya bagi kita, apa yang mendorong
mereka melayani Tuhan? Jawababnnya
adalah: Kasih Tuhan dalam hidup mereka. Hal ini terbukti dari latar belakang yang disebutkan
dalam ayat 2, seperti disembuhkan dari penyakit dan dibebaskan
oleh roh-roh jahat. Mereka pun bertekad mempersembahkan hidupnya bagi Tuhan
sebagai perwujudan syukur.
Ibu-ibu yang kekasih,
Ketika
seseorang menyadari
kasih dan anugerah Tuhan dalam kehidupannya,
seseorang akan terdorong untuk melayani Tuhan dengan sepenuh
hati dan dengan roh yang menyala-nyala. Bahkan perempuan-perempuan itu
rela berkorban materi untuk mendukung pekerjaan Tuhan, rindu menjadi saluran
berkat bagi orang lain. Mereka berkorban bukan supaya dipuji dan
terkenal, tapi karena sungguh-sungguh mengasihi Tuhan.
Apakah
saudara yakin bahwa diri saudara sudah diselamatkan, bukan oleh perbuatan baik
saudara, tetapi karena hanya karena kasih karunia yang saudara terima melalui
iman? Kalau ya, apakah hal itu membangkitkan kasih dan syukur dalam diri
saudara kepada Tuhan? Dan apakah kasih dan syukur itu mewujudkan diri dalam
pelayanan/ persembahan harta benda kepada Tuhan.
Lukas ingin memberikan kepada kita satu pelajaran bahwa para wanita ini bukan semata-mata “ikut”,
mereka adalah donatur-donatur aktif bagi pelayanan pekabaran
Injil.
Secara manusia, pelayanan ini
pastinya akan menghadapi banyak kendala tanpa dukungan mereka. Dimana rombongan
harus makan, yang kita tahu mereka bisa membelinya dengan uang yang disediakan oleh para
wanita ini. Dengan demikian, para wanita memainkan sebuah
peranan penting dalam pelayanan Tuhan Yesus.
Bagaimana dengan kita saudara?
Tidakkah kita juga dengan penuh semangat rindu untuk melayani Tuhan
sepanjang kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita? Tidakkah kita rindu
menyatakan syukur kita untuk memperlancar pekerjaan Tuhan dalam gereja kita?
Jika jawabannya adalah “iya” marilah kita berdoa kiranya
Tuhan memberikan kita kesetiaan dalam melakukannya, sebagai wujud dari iman
kita kepada Tuhan. Amin.
Thank ya bosku sudah diberikan info yang menarik ini dan kunjungi juga website kamiya bos ku^^
BalasHapusobat diabetes
obat diabetes de nature
obat diabetes herbal
obat diabetes alami
obat diabetes di apotik
obat diabetes basah
obat diabetes kering