TELITI MEMPERHATIKAN
Ibrani 2:1-4
Sidang
jemaat yang kekasih dalam Tuhan
Anugerah
Tuhan yang paling besar yang kita terima sebagai anak-anak Tuhan adalah
mengalami kelahiran baru dan menerima keselamatanNya.
Keselamatan
yang kita terima dari Allah bukan dibeli dengan emas ataupun perak. Bukan juga
diperoleh melalui amal baik manusia. Tetapi keselamatan yang kita terima,
adalah pemberian cuma-cuma dari Allah, yang dikaruniakanNya bagi setiap orang
yang dikasihiNya. Artinya saudara tidak semua orang diberikan hak oleh Allah
untuk menerima keselamatan. Nyatanya saudara, ada sebagian orang-orang yang
ditentukan Allah untuk menerima keselamatan dan ada pula sebagian orang-orang
yang ditentukan Allah untuk mengalami kebinasaan.
Tetapi
saudara, bagi orang-orang yang ditentukan untuk selamat, Tuhan Yesus
menjanjikan akan memelihara mereka. Demikianlah nats firman Tuhan dalam Yohanes 17:12 berkata “Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara
mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku
telah menjaga mereka dan tidak ada seorang pun dari mereka yang binasa selain
dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis
dalam Kitab Suci.”
Sidang
jemaat yang kekasih dalam Tuhan
Karena
itu firman Tuhan kita hari ini mengingatkan satu hal yang penting bagi kita,
supaya “kita
lebih teliti memperhatikan apa yang telah kita dengar.”
Pertanyaannya bagi kita, apa yang telah kita dengarkan? Yaitu kebenaran yang sejati bahwa
keselamatan satu-satunya ialah di dalam Yesus Kristus, Tuhan kita. Tidak
ada yang lain.
Saudara
dalam Ibrani 1:1-2 memberikan kesaksian
kepada kita bahwa: “Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara
berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada
zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan AnakNya, yang
telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah
telah menjadikan alam semesta.”
Dengan
kata lain saudara, ayat ini ingin menjelaskan kepada kita bahwa Tuhan yang
memberikan anugerah keselamatan di dalam Yesus Kristus adalah Tuhan pencipta
alam semesta. Tuhan yang tahu seluk beluk dunia ini. Saudara, fakta ini penting
untuk kita pahami, supaya kita dapat memahami dengan benar mengapa kita percaya
kepada Yesus dan bukan allah yang lain. Sehingga kita tidak mudah
diombang-ambingkan oleh berbagai macam rupa-rupa pengajaran.
Hari
ini banyak orang Kristen lebih suka mengikuti arus dunia, mereka memiliki
kehidupan yang tidak berbeda dari orang-orang dunia. Dan yang lebih menyedihkan
adalah banyak orang mengaku diri Kristen tetapi kehidupannya mengabaikan jalan-jalan
Tuhan.
Sebenarnya
saudara, orang-orang yang demikian adalah orang-orang tidak mengerti artinya
sebuah anugerah yang diberikan Allah kepada mereka. Sehingga mereka menganggap
enteng keselamatan. Sebagian dari mereka merasa diri cukup ketika sudah menjadi
orang percaya dan telah mengalami keselamatan di dalam Yesus Kristus. Sehingga
mereka lupa akan tanggung jawab yang harus dipegangnya, yaitu memelihara iman
sampai mati.
Nah
orang-orang yang seperti ini saudara, biasanya dapat diidentifikasi dari
kebiasaan hidupnya. Ketika disuruh beribadah, ya asal beribadah; mendengarkan firman,
asal mendengar saja tanpa menyimak baik-baik. Sehingga ibadah yang dilakukannya
bukan sebuah ibadah yang mempertemukan hati kita dengan Allah. Bukan sebagai
pusat penyembahan kepada Allah, sehingga kita mengalami hadirat Tuhan
sungguh-sungguh hadir dalam ibadah kita. Mengapa saudara? Karena ibadah yang
dijalaninya hanya sebuah rutinitas dan formalitas belaka. Padahal saudara,
kalau kita mengerti baik-baik fungsi dari ibadah “Ibadah itu berguna dalam segala hal, karena
mengandung janji, baik untuk hidup sekarang maupun hidup yang akan datang”
(1 Timotius 4:8).
Saudara,
Ada satu jenis ikan yang
mempunyai keunikan, karena selain dapat berkembang biak di air tawar (daerah
pegunungan), ia juga dapat hidup di air asin (laut) setelah dewasa. Ikan
itu adalah ikan salmon.
Ketika tiba waktunya untuk
bertelur dan berkembang biak, ikan jenis ini akan melawan arus air untuk
kembali ke habitat asalnya yaitu air tawar di daerah pegunungan, meski harus
bersusah payah bahkan berusaha untuk melompat apabila airnya menurun.
Tidak jarang sebelum sampai ke habitat asalnya, mereka dimakan oleh binatang
lain yaitu beruang.
Saudara, untuk bisa
menetaskan telur-telurnya ini, ikan salmon dapat menempuh jarak ratusan
kilometer. Terkadang untuk mencapai daerah pegunungan sekujur tubuhnya
harus terluka. Dan barulah setelah tiba di habitat asalnya, ikan salmon
itu bertelur dan kemudian mati.
Sama
dengan kekristenan kita saudara, Allah mau kita dapat memperjuangkan iman
selama kita masih hidup. Allah tidak menginginkan kita berpuas diri atas
keselamatan yang telah kita terima tanpa berbuat apa-apa. Terlebih lagi kita
terbawa arus dunia yang menyesatkan.
Kalau
kita tidak membekali iman dengan baik, sebetulnya banyak pengajaran-pengajaran
palsu yang berkembang diluar sana yang bisa menyesatkan diri kita. Karena itu
Allah mau supaya “kita lebih teliti memperhatikan apa yang telah kita dengar.” Tujuannya
jelas saudara, yaitu “supaya kita jangan hanyut
dibawa arus.”
Sidang
jemaat yang kekasih,
Kata
“teliti” atau “memperhatikan”
dalam ayat ini menggunakan kata "prosecho" yang berarti “memegang/ menjaga
hati dan pikiran”. Dengan kata lain, sebagai pengikut Kristus yang hidup di jaman akhir ini, Allah mau agar
kita sungguh-sungguh menjaga hati dan pikiran sesuai dengan kebenaran Firman
Tuhan, supaya kita tidak mudah terpengaruh oleh rupa-rupa pengajaran.
Saudara,
Ini
penting untuk kita pahami, sebab Allah menginginkan kekristenan kita tidak menjadi
asal-asalan. Asal percaya Yesus, asal ke gereja, asal bertumbuh dan akhirnya
asal masuk surga. Saudara, bukan ini yang Tuhan mau kita lakukan!
Yang
Tuhan mau kita lakukan adalah kita dapat mengenal Yesus yang kita sembah
semakin lama semakin menjadi serupa denganNya. Sebab demikianlah firman Tuhan berkata
dalam Filipi 3:10 “Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan
persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam
kematian-Nya,”
Karenanya
saudara, mengapa nabi-nabi Allah di masa PL terus-menerus mengingatkan
pentingnya keselamatan di dalam Tuhan. Mengapa rasul-rasul di masa PB
terus-menerus mengingatkan pentingnya keselamatan di dalam Yesus Kristus.
Bahkan hingga kini pun setiap hamba-hamba Tuhan tidak henti-hentinya berkotbah
menyuarakan keselamatan di dalam kristus sebagai satu-satunya jalan? Mengapa
saudara? Jawabannya adalah supaya kita tahu yang benar dan tidak menyia-nyiakan
keselamatan di dalam kristus.
Saudara,
perhatikan apa yang dituliskan dalam surat Yudas
1:3 yang mengatakan: “Saudara-saudaraku yang kekasih, sementara aku bersungguh-sungguh
berusaha menulis kepada kamu tentang keselamatan kita bersama, aku merasa
terdorong untuk menulis ini kepada kamu dan menasihati kamu, supaya kamu tetap
berjuang untuk mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang
kudus.”
Perhatikan
penekanan penulis dalam kalimat ini. Dikatakan “Aku merasa terdorong untuk menulis ini
kepada kamu dan menasihati kamu.” Ada
satu greget yang sangat penting yang dirasakan penulis untuk segera menuliskan
dan berharap penerima surat segera tahu apa pesan terpenting dari isi suratnya,
yaitu “supaya
berjuang untuk mempertahankan iman.”
Kenyataannya
tidak mudah saudara berjuang mempertahankan iman. Terlebih di tengah-tengah
dunia zaman sekarang ini. Kehidupan kita yang dikenal minoritas, seringkali
menyulitkan kita untuk bertindak benar sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan.
Rasanya
sangat sulit menjadi orang yang jujur ditengah-tengah korupsi yang sedang
merajalela. Rasanya sangat sulit untuk berharap pada kekristenan
ditengah-tengah ekonomi yang semakin berat, padahal diluar sana, begitu
mudahnya orang-orang mendapatkan jatah sembako dengan modal asal pindah iman.
Saudara,
nyatanya hidup memang tidak mudah. Orang-orang percaya pun tidak pernah lepas
dari yang namanya pergumulan, tantangan dan cobaan hidup. Tetapi Allah tidak
mau kita menyerah dengan keadaan itu. Jikalau kita bandingkan dengan kemuliaan
yang dijanjikan Tuhan, semua yang kita hadapi tidak ada apa-apanya.
Karena
itu ingatlah nasihat Paulus dalam 2 Korintus 6:1 yang
berkata: ”Sebagai
teman-teman sekerja, kami menasihatkan kamu, supaya kamu jangan membuat menjadi
sia-sia kasih karunia Allah, yang telah kamu terima.”
Apa
maksudnya saudara? Hal ini sama dengan apa yang dinyatakan Ibrani 2:3, yaitu
bahwa keselamatan besar dan sempurna di dalam Yesus Kristus itu tidak boleh
kita sia-siakan. Bahwa besarnya arus godaan yang kita hadapi tidak boleh
membuat kita ragu dan goyah sehingga terhanyut dibawa arus.
Karena
itu saudara, yang harus kita lakukan adalah, kita tetap berpegang pada firman
yang telah kita dengar sambil kita memperhatikan dengan teliti apa yang firman katakan
tentang Yesus Kristus. Sebab hanya Yesus Kristuslah yang dapat menjamin keselamatan
kita. Diluar itu, hanyalah keselamatan semu yang sifatnya sementara.
Dengan
demikian bapak/ ibu yang kekasih dalam Tuhan.
Jangan
pernah kecewa dengan kehidupan yang tidak sesuai dengan harapan kita. Jangan
kita menjadi putus asa dengan kondisi yang tidak sejalan dengan impian kita.
Sebab kekristenan bukanlah masalah apa yang kita mau jalankan. Sebaliknya
kekristenan adalah apa yang Tuhan inginkan kita jalani.
Dalam
hal ini saudara,
Jangan
bangga dengan keselamatan dan pertobatan yang terjadi di masa lampau. Tetapi
bertanyalah bagaimana kondisi saat ini? Jangan pula merasa masih kuat, sehat,
kaya raya hingga merasa belum memerlukan keselamatan, menunggu nanti kalau
sudah loyo, sudah tidak dapat berbuat apa-apa lagi baru berharap terima keselamatan!
Siapa dapat menentukan nasib hidupnya? Bagus kalau Tuhan masih kasih kesempatan
untuk terima, bagaimana jika ternyata Tuhan menentukan mereka untuk binasa, yang
ada hanyalah penyesalan seumur-umur saudara.
Karena
itu bapak/ ibu yang kekasih dalam Tuhan,
Keselamatan
yang dijanjikan Tuhan bagi kita adalah anugerah yang terbesar yang harus kita
pegang seumur hidup kita. Jangan pernah kita menyia-nyiakan keselamatan yang
telah dikaryakan oleh Yesus Kristus dalam kehidupan kita. Sebaliknya marilah
kita berusaha mengisi keselamatan itu dengan kesetiaan bersekutu, berdoa,
memuji Tuhan dan mendengar serta meneliti dan memperhatikan firman Tuhan yang
telah kita dengar. Sebab dengan berbuat demikian, dapat dipastikan kita akan
dipelihara Tuhan sepanjang umur hidup kita, sampai kita bertemu muka dengan
muka sambil kita mempertanggung jawabkan seluruh kehidupan kita dihadapanNya.
Kiranya Tuhan memberkati. Amin.
0 komentar:
Posting Komentar