Jumat, 04 Desember 2015

HATI ADALAH PANCARAN HIDUP

HATI ADALAH PANCARAN HIDUP
Amsal 4:23


“Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan.”

Bapak/ Ibu yang kekasih di dalam Tuhan
Berbicara soal hati manusia, ini adalah satu hal yang tidak mudah. Sebab di dalamnya dibutuhkan satu kerendahan hati untuk mau di pimpin dan diubah oleh Tuhan. Faktanya saudara tidak ada seorang pun yang mampu mengubah karakternya, menjadi lebih baik, menjadi lebih anggung, dan sesuai dengan kehendak Tuhan, jika bukan karena pertolongan Tuhan yang telah mengubahkan hidupnya terlebih dahulu.
Sebuah pepatah mengatakan: “dalamnya laut dapat diukur, tetapi dalamnya hati siapa yang dapat mengetahuinya?”
Dengan kata lain saudara, manusia bisa dibilang yang paling susah untuk dimengerti. Masalahnya adalah, terkadang manusia suka dengan hal yang kontradiksi, sehingga terkadang apa yang dikatakan di dalam mulutnya, adalah hal yang sangat berlawanan dengan apa yang ada di dalam hatinya.
Memang ada banyak alasan mengapa manusia bersikap seperti itu. Yang jelas, alasannya adalah karena manusia tidak mau membuka diri secara jujur. Manusia lebih memilih menutupi hal yang sebenarnya. Manusia ingin membohongi dirinya dan orang lain. Karena itu di dalam manusia ada bibit-bibit pembohong yang melekat sejak ia lahir di dalam dunia. Itulah dosa, saudara.
Karena itu bagi orang-orang yang takut akan Allah, Allah telah memberikan satu peringatan keras bagi mereka untuk dapat menjaga hatinya seperti nyata dalam firman Tuhan kita kali ini, “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan” (Amsal 4:23).
Bapak/ ibu yang kekasih di dalam Tuhan.
Hati adalah pusat dari setiap hal yang kita rasakan. Kehidupan itu dikatakan terpancar dari hati. Dari hati lah seseorang bisa merasakan yang namanya suka dan duka, serta dari hati pula bisa timbul segala niat jahat.
Dengan kata lain saudra, Apapun yang ada dalam hati kita akan terlihat secara jelas dari cara, gaya dan sikap hidup kita. Dan itu akan sangat menentukan kemana kita akan pergi kelak. Itulah sebabnya kita diingatkan untuk menjaga hati dengan segala kewaspadaan. Sebab hati yang tidak terjaga bisa sangat berbahaya. Kita bisa bandingkan dalam Matius 15:19-20, yang mengatakan "Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat. Itulah yang menajiskan orang."
Karena itu Saudara, jika kita menyimak baik-baik apa yang dituliskan dalam amsal ini, sebenarnya amsal ini hendak mengajarkan dua hal yang sangat penting: yang mana satu sisi “memuji” orang-orang yang mengucapkan hal-hal surgawi dan disisi yang lain ia “menghukum” orang-orang yang hanya berbicara tentang hal duniawi.
Secara tidak langsung, ayat ini pun mengajarkan kita untuk memikirkan hal-hal yang benar sehingga hidup kita boleh dibentuk oleh kebenaran.
Melalui hati, maka manusia dapat membentuk dan mengusahakan segala pikirannya, perasaannya dan kehendaknya sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh Tuhan.
Saudara, perhatikan apa yang dapat diperbuat Allah di dalam hati manusia melalui tiga hal di atas:
Hati adalah pusat pikiran
-        Orang insyaf akan sesuatu di dalam hati mereka (Ulangan 8:5)
-        Berdoa di dalam hati (I Samuel 1:12-13)
-        Merenungkan firman dalam hati (Mazmur 19:15) merencanakan sesuatu dalam hati (Mazmur 140:3)
-        Percaya dalam hati (Roma 10:9)
Semua kegiatan hati ini saudara, adalah berkaitan dengan hal-hal yang menyangkut pikiran manusia.

Hati juga adalah pusat perasaan.
-        Hati yang gembira (Keluaran 4:14)
-        Hati yang mengasihi (Ulangan 6:5)
-        Hati yang khawatir (Amsal 12:25)
-        Hati yang marah (Amsal 19:3)
Semua kegiatan hati ini terutama menyangkut hal-hal yang bersifat emosional

Hati adalah pusat kehendak manusia
-        Hati yang keras menolak kehendak Allah (Keluaran 4:21)
-        Hati yang taat kepada Tuhan (Yosua 24:23)
-        Hati yang rindu menerima dari Tuhan (Mazmur 21:2-3)
-        Hati yang ingin melakukan sesuatu (Roma 10:1)
Semua kegiatan ini terjadi di dalam kehendak manusia
Dengan demikian bapak/ ibu yang kekasih,
Ketika kejatuhan manusia pertama ke dalam dosa, hati manusia senantiasa dipenuhi dengan kejahatan. Sebab yang menajiskan seseorang di hadapan Allah bukanlah kelalaiannya dalam mematuhi hukum ibadah tertentu, melainkan kecenderungan manusia untuk berbuat jahat dalam hatinya.
Dalam hal ini saudara, orang yang terus menerus menolak untuk mendengarkan firman Allah dan menaati perintah-Nya, pada akhirnya hati mereka akan terus dikeraskan Allah sehingga mereka kehilangan segala kepekaan kepaa firman-Nya dan keinginan Roh Kudus.
Beberapa kasus dalam Alkitab pernah dijelaskan kepada kita. Misalnya saat Allah mengeraskan hati Firaun sehingga mereka menolak firman Tuhan (Keluaran 9:12).
Bapak/ ibu yang kekasih dalam Tuhan
Ketahuilah bahwa tidak ada yang bisa mengubah karakter manusia selain daripada Tuhan sendiri serta dorongan dari diri kita sendiri untuk mau dibentuk sesuai kehendak Tuhan.  Hanya dengan pimpinan Roh Kuduslah, maka seseorang dimampukan untuk tetap berdiri di atas kebenaran.
Jawaban Allah terhadap dosa di dalam hati manusia ialah pembaharuan yang dialami oleh semua orang yang bertobat dari dosa mereka. Artinya melalui pertobatan dari segala dosa dan mengakui Yesus dalam hati kita, maka kita akan mengalami pembaharuan hati dari Alah
Di dalam hati orang yang mengalami kelahiran rohani, Allah menciptakan keinginan untuk mengasihi dan menaati diri-Nya.
Hati yang telah dibaharui akan memancarkan sifat kasih yang tulus dan sempurna oleh karena mereka telah lebih dahulu mendapatkan kasih dari Allah.
Orang yang telah dibaharui tidak akan hidup secara biasa-biasa saja, tetapi akan lebih lagi mencintai pelayanan.
-        Memuji Allah dengan segenap hati (Mazmur 9:2)
-        Mencari Allah dengan segenap hati (Mazmur 119:2)
-        Menyimpan firman Allah dalam hati (Mazmur 119:11)
-        Mengandalkan Tuhan dengan segenap hati
-        Melayani Tuhan dengan segenap hati

Kita harus menilai kembali prioritas kita, dengan jujur mengakui kesuaman kita, dan dengan sungguh-sungguh berdoa memohon kerinduan baru akan Allah dan perkenan-Nya. Lalai dalam menjaga hati kita akan mengakibatkan kita menyimpang dari jalan yang aman dan terjebak dalam jerat pembinasaan (bd. Ams 7:24-27); menjaga hati kita melebihi segala sesuatu menghasilkan hidup yang mantap pada jalan yang rata karena perkenan dan kasih karunia-Nya 
Mulailah perbaharui hati kita di hadapan Allah dan janganlah hati kita senantiasa untuk tetap teguh di dalam Tuhan supaya hidup kita menjadi lebih baik. Amin

0 komentar:

Posting Komentar