Selasa, 04 November 2014

MENGERTI TUJUAN HIDUP

MENGERTI TUJUAN HIDUP
Efesus 1:3-14

Sidang jemaat yang kekasih,
Pernahkah Anda berpikir bahwa kehidupan ini seperti sebuah perjalanan yang mengalir biasa-biasa saja? Dimulai dari kanak-kanak kemudian tumbuh menjadi dewasa, kita masuk dunia sekolah, kemudian kita kuliah, kita bekerja, setelah bekerja kita menikah, lalu mempunyai anak-anak, setelah itu kita menjadi tua, menjadi kakek-nenek dan pada akhirnya kita meninggal.
Apakah arti hidup ini saudara? Melihat kenyataan ini, tidak bisa dipungkiri bahwa banyak sekali orang berpikir seperti ini: Bahwa hidup sepertinya terasa sangat simpel dan tidak menarik”. Kita berusaha ini dan itu dan pada akhirnya kita meninggalkan semuanya. Hidup seperti sebuah siklus yang dimulai dari lahir dan diakhiri dengan sebuah kematian.
Pertanyaannya saudara, apakah hidup kita hanya sebatas itu saja? Apakah arti hidupmu?  Apakah tujuan hidup kita?
Coba kita berpikir ulang saudara, dan kita melihat dari kacamata Tuhan, bagaimanakah Tuhan memandang kehidupan kita? Mengapa Tuhan menciptakan kita dan menempatkannya di dalam dunia? Apa tujuannya? Bagaimana kita dapat mengerti apa yang direncanakan Tuhan dalam hidup kita?
Saudaraku yang dikasihi Tuhan,
Setuju atau tidak, sebenarnya Tuhan sedang menuntut kita kembali memiliki hidup yang menurut maksud dan tujuan Allah. Namun ini baru bisa terjadi jika kita sudah kembali kepada Kristus. Dari sinilah rencana dan maksud itu baru bisa mencapai kepenuhannya. Sebab sebelum kita sampai kepada tujuannya, kita harus mengerti maksud dari Allah Pencipta kita bahwa setiap orang harus tahu di mana bagiannya.
Artinya bapak ibu yang kekasih,
Jika saudara ditetapkan jadi petani. Jadilah petani Kristen yang baik, menjadi pengusaha Kristen yang baik, dokter Kristen yang baik, intelektual Kristen yang baik. Artinya, kita harus mengerti dimana posisi kita masing-masing dalam dunia profesi kita. Bahwa sebenarnya itu semua bukan atas dasar kemauan kita sendiri, tapi rencana Tuhan yang membentuknya demikian. Bukan untuk kesenangan diri kita saudara, melainkan demi rencana Allah dalam hidup kita agar kerajaan Allah itu digenapi.
Sebab jika kita tidak kembali kepada maksud Allah, maka semua yang kita kerjakan akan menjadi sia-sia. Kita seperti sedang menimbun kehancuran yang kita kejar selama bertahun-tahun, dan mendapati kehidupan yang tanpa arti.
Bapak/ ibu yang dikasihi Tuhan,
Sebagai orang yang telah mengenal Kristus, seharusnya kita patut memuji nama Allah, oleh karena di dalam Kristus kita menerima segala berkat-berkat rohani di sorga. Saudara ini adalah sebuah rahasia besar. Namun rahasia itu telah disingkapkan Allah kepada setiap orang yang menaruh percaya kepada Kristus. Dan rahasia besar ini baru bisa dimengerti apabila orang tersebut menyatakan diri menerima dan menjadikan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya.
Disebut sebagai berkat-berkat rohani saudara, karena untuk membedakan dari pemberian-pemberian yang lain dari Allah. Misalnya, kekayaan, jabatan, kesembuhan, kesehatan, panjang umur, pengetahuan, hal-hal ini diberikan Allah kepada orang percaya maupun yang tidak percaya. Bahkan matahari diterbitkan dan hujan diturunkanNya pun kepada orang yang jahat dan orang yang baik, kepada orang yang benar dan kepada orang yang tidak benar (Matius 5:45).
Tetapi berkat-berkat rohani yang disebut dalam ayat-ayat ini hanya disediakan Allah kepada orang-orang yang telah percaya kepada Kristus. Berkat rohani itu disebut di dalam sorga, untuk menyatakan bahwa ragam berkat ini semata-mata hanya karunia dari sorga, tidak ada yang berasal dari dunia, tidak ada sedikitpun usaha dari manusia untuk memper-olehnya dan tidak ada suatu keunggulan dari seseorang sehingga ia berhak menerima berkat rohani ini.
Karena itu yang patut kita mengerti bahwa sumber berkat itu tidak lain adalah dari Allah Bapa kita. Bukan dari setan, dan bukan pula manusia, yang sekalipun Allah sering menggunakan manusia sebagai saluran berkat-Nya. Tetapi dalam hal ini, firman Tuhan menegaskan, bahwa Allah Bapalah yang menyingkapkan rahasia besar ini di dalam Tuhan kita Yesus Kristus.
Saudaraku setidaknya ada 7 rahasia yang dinyatakan Allah Bapa sebagai berkat-berkat rohani yang dilimpah-kanNya kepada orang percaya, yaitu:
1.    Allah telah memilih kita supaya kudus, dan tak bercacat dan itu dikerjakan sebelum dunia dijadikan (ayat 4).
2.  Allah telah menentukan kita dari semula menjadi anak-anakNya, sesuai dengan kerelaanNya (ayat 5).
3.  Orang-orang percaya beroleh penebusan, yaitu pengampunan akan dosa, berdasarkan kasih karuniaNya (ayat 7).
4.  Menerima penyataan rahasia Allah sesuai kehendakNya (ayat 9).
5.  Hidup kita menjadi puji-pujian bagi kemuliaanNya (ayat 12)
6.  Mendengarkan firman kebenaran, yaitu Injil keselamatan (ayat 13).
7.   Dimeteraikan dengan Roh Kudus sampai kita memperoleh keseluruh-annya (ayat 13-14).
Dari sini kita pahami satu hal saudara, bahwa menjadi Kristen bukanlah sebuah pilihan dari setiap orang. Agama Kristen bukanlah suatu pilihan seperti kebanyakan agama-agama lain. Artinya menjadi Kristen bukan karena kemauan pribadi seseorang. Bukan pula berdasarkan pilihan seseorang. Tetapi kekristenan adalah penyataan Allah yang berlaku pada setiap orang yang dikehendakiNya. Allahlah yang memilih saudara dan saya supaya mengalami kasih karuniaNya yang menjadi latar belakang pemilihan itu. Dan pemilihan itu sekaligus menunjukkan bahwa kita memiliki hidup yang berbeda dengan anak-anak dunia (Yohanes 15:19).
Karena itu bapak/ ibu yang kekasih dalam Tuhan,
Kehadiran kita di dalam dunia ini bukan sekedar memenuhi angka statistic tetapi sungguh-sungguh merupakan bagian dari rencana Allah yang agung. Dan inilah yang patut kita syukuri dalam kehidupan kita, bahwa bukan karena kekuatan kita, kita ada. Bukan karena hikmat yang ada pada kita, kita memperoleh kekayaan. Tetapi semuanya semata-mata hanya karena kasih karunia Allah.
Yang menarik disini saudara, bahwa pilihan itu dikerjakan Allah jauh sebelum kita dilahirkan, jauh sebelum kita mengerti tentang kekristenan, dimana Allah telah menetapkan kita menjadi milik kepunyaanNya. Dan menjadikan kita anak-anakNya.
Saudaraku, tidak ada hal yang lebih indah dalam kehidupan kita, ketika kita yang terlantar, kita yang seharusnya menjadi musuh Allah. Namun di dalam Kristus, kita diangkat, kita diadopsi menjadi anak-anak Allah.
Hal ini memperlihatkan kepada kita saudara, betapa berharganya kita dalam pemandangan Allah. Kita adalah orang-orang yang dikasihi oleh Allah bukan karena kita layak dan patut menerimanya tetapi semata-mata atas kerelaanNya yang memilih kita (Band. Yesaya 43:4).
Justru melalui karya penebusan Yesus Kristus itulah, pada akhirnya kita memperoleh jalan pada pengampunan akan dosa. Sebab sebelum kita percaya kepada Tuhan Yesus, kita adalah hamba dosa. Kita hidup terikat oleh dosa dan buah dosa itu merusak seluruh aspek kehidupan kita. Namun, kemudian Kristus hadir dan menebus kita dari cara hidup yang sia-sia yang kita warisi dari nenek moyang kita. Bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, tetapi Kristus menebus kita dengan darahNya yang mahal (1 Petrus 1:18-19). Dan karena Kristus, maka Allah menganggap kita berharga di mataNya.
Sidang jemaat yang dikasihi Tuhan,
Kolose 2:13 mengatakan bahwa Tuhan Yesus telah mengampuni segala dosa dan pelanggaran kita. Dikatakan “segala dosa” hal itu menyangkut dosa-dosa kita di masa lampau, dosa kita yang sekarang dan dosa yang akan datang... semuanya sudah diampuni oleh Tuhan Yesus. Dan pengampunanNya cukup untuk setiap orang yang percaya kepadaNya.
Hal ini menegaskan bukan supaya kita menganggap enteng dosa, sebaliknya supaya kita tidak dengan sengaja kembali berbuat dosa. Namun apabila kita jatuh karena dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus yang adil (Band. 1 Yohanes 2:1).
Bapak/ ibu yang kekasih dalam Tuhan,
Kesadaran bahwa Kristus telah mengampuni segala dosa kita, membawa kita kepada satu kehidupan yang merdeka dari dosa. Kita tidak lagi terikat oleh dosa, kita dibebaskan dari perasaan tertuduh karena dosa, dan kita mendapatkan rasa aman untuk menjalani kehidupan yang baru di dalam Kristus. Hanya Allah, menuntut kita untuk tidak mempergunakan kemerdekataan itu untuk hidup di dalam dosa.
Bapak ibu yang kekasih dalam Tuhan,
Kenyataan ini menjawab pernya-taan dalam ayat ke-4 bahwa Allah memilih kita supaya kita hidup kudus dan tak bercacat di hadapanNya. Saudara, inilah bukti bahwa keselamatan itu tidak tergantung dari usaha manusia, tetapi tergantung sepenuhnya pada karya Allah di dalam Yesus Kristus Tuhan kita.
Dan inilah harapan yang kita miliki di dalam Kristus, yaitu supaya kita semua beroleh bagian yang telah ditetapkan Allah sebelumnya. Dan melalui kebenaran firmanNya di dalam Injil, memberikan kepada kita kekuatan dan penghiburan sebab untuk itulah firman Tuhan ini dituliskan.
Lagi pula karya keselamatan itu saudara, dijamin sepenuhnya oleh satu pribadi yaitu Roh Kudus. Jadi saudara, saat kita percaya kepada Tuhan Yesus, kita dimateraikan oleh Roh Kudus yang menjadi jaminan bahwa keselamatan yang Tuhan janjikan kepada kita adalah sesuatu yang pasti akan menjadi milik kita. Meterai dalam lingkungan perdagangan, diibaratkan sebagai satu tanda jadi atas persetujuan pembelian.
Jadi Roh Kuduslah yang membe-rikan kepada kita kekuatan dan kuasa dalam hidup dan pelayanan kita. Orang yang telah menerima Roh Kudus telah memegang jaminan sebelum sampai memperoleh seluruhnya.
Dalam hal ini kita melihat, bahwa peranan Roh Kudus sangat penting bagi kehidupan orang percaya. Dikatakan dalam Yohanes 16:8-11, “Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsyafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepadaKu; akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi; akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum”.
Dari sini kita mendapatkan satu pemahaman saudara, bahwa tanpa Roh Kudus bekerja terhadap orang-orang pilihanNya, orang tersebut tidak akan mungkin sadar dengan dosanya. Karena itu meterai Roh Kudus adalah bukti nyata bahwa Tuhan memberikan jaminan penuh kepada anak-anakNya.

Refleksi:
Sidang jemaat yang dikasihi Tuhan,
Pertanyaannya bagi kita saudara, apakah saudara sudah ada di dalam Kristus? Kalau belum, inilah saatnya bagi saudara untuk mengambil keputusan menerima dan mengundang Dia masuk dalam hati dan hidup saudara.
Renungkanlah kehidupan kita hari ini, apakah kita sudah menikmati kekayaan rohani yang ada di dalam Kristus? Apakah kita masih dihantui oleh perasaan-perasaan takut? Apakah kita masih dihantui oleh perasaan-perasaan bersalah karena dosa yang telah kita lakukan? Apakah ada dosa yang masih mengikat kita dan sulit untuk kita tinggalkan? Ataukah kita masih bingung dengan tujuan hidup kita?
Saudaraku, marilah kita mengerti karya Tuhan yang luar biasa itu dalam kehidupan kita. Bahwa bukan tanpa tujuan Allah menciptakan kita. Bukan tanpa dasar kita percaya kepada Yesus Kristus dan menjadi orang-orang Kristen. Tetapi semuanya itu dinyatakan Allah supaya kita semakin mengasihi dan memuji Allah dalam kehidupan kita. Dan kita dimampukan untuk memaknai hidup dengan cara yang tepat. Inilah alasan kita mengapa kita perlu memuliakan Allah dalam kehidupan kita sebagai tujuan dari hidup kita.
Dengan demikian saudara, kehadiran kita di dalam Dia, memberi penegasan bahwa di luar Dia kita tidak berdaya dan hampa. Di luar Dia, kita tidak mampu mewujudkan kehadiran kita yang bermakna. Sehingga wajar apabila kebanyakan orang merasakan hidupnya begitu hambar dan seperti sebuah rutinitas. Sebaliknya, orang-orang yang berada di dalam Kristus. Ia akan semakin hari semakin mempertanggung-jawabkan hidupnya dengan baik di hadapan Tuhan.
Dengan pemahaman yang demikian, maka kehadiran kita semua sebagai orang percaya patutlah diwarnai dengan ucapan syukur sebab Allah menempatkan kita dengan rencana besar dan disertai dengan kuasa otoritas Allah. Rencana besar itu adalah kegenapan segala sesuatu (ayat 10) dan memberitakan rencana besar itu kepada sesama kita.
Kiranya melalui kebenaran firman Tuhan ini, kita semakin mengerti untuk apa kita hidup dan kemana arah tujuan kita. Tuhan Yesus memberkati kita sekalian. Amin.

0 komentar:

Posting Komentar